Motivasi pelaku tradisi Midang di makam Mbah Kyai Santri Joko Suro di Desa Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan

Laikhah, Ulfatul (2024) Motivasi pelaku tradisi Midang di makam Mbah Kyai Santri Joko Suro di Desa Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_2004036009_Ulfatul_Laikhah] Text (Skripsi_2004036009_Ulfatul_Laikhah)
Skripsi_2004036009_Ulfatul_Laikhah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Ziarah adalah ritual keagamaan yang bisa di laksanakan oleh semua kalangan umat Islam dan maksud dari para peziarah ketika mengunjungi makam keramat itu karena adanya “khaul” dan memenuhi Nazar. Setiap peziarah yang memiliki Nazar yakni akan melakukan tradisi Midang di makam Mbah Kyai Santri Joko Suro lantaran tradisi ini merupakan bentuk syukur terhadap Allah atas sehat atau penghasilan yang telah di berikan. Tradisi Midang berfungsi sebagai mekanisme penting untuk memelihara identitas budaya lokal dan memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat Desa Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan.Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan prosesi tradisi Midang di Makam Mbah Kyai Santri Joko Suro serta mengidentifikasi motivasi pelaku tradisi Midang di Makam Mbah Kyai Santri Joko Suro. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan Teknik pengumpulan data di lakukan dengan cara obeservasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan yang terlibat dalam penelitian ini adalah juru kunci dan para peziarah yang hadir atau datang dalam tradisi Midang di makam Mbah Kyai Santri Joko Suro. Teori yang digunakan untuk menganalisis data penelitian adalah teori Motivasi kebutuhan dari Abraham H. Maslow. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) prosesi tradisi Midang di makam Mbah Kyai Santri Joko Suro merupakan ungkapan rasa syukur masyarakat kepada Allah SWT, tradisi Midang di makam tersebut dilaksanakan setiap hari Jum’at Wage. terdapat beberapa komponen yang bisa di amati. Seperti aspek spiritual, aspek budaya, aspek sosial-ekonomi, dan dinamika dan adaptasi. 2) motivasi para peziarah yang mengunjungi makam Mbah Kyai Santri Joko Suro sangat beragam, karena setiap individu memiliki alasan yang berbeda-beda. Motivasi maupun kepentingan menjadi pendorong bagi peziarah untuk melaksankan tradisi ziarah serta midang meskipun di tengah aktivitas yang padat, serta membutuhkan waktu dan biaya mengingat banyaknya peziarah yang datang dari berbagai daerah. dapat disimpulkan bahwa tradisi midang di makam Mbah Kyai Santri Joko Suro dipengaruhi oleh beragam motivasi, seperti kebutuhan fisiologis, rasa aman, cinta dan rasa memiliki, serta Aktualisasi diri. Peziarah percaya bahwa Kebekahan dan Karomah dari Mbah Kyai Santri Joko Suro sebagai seorang wali dapat menjadi perantara yang efektif dalam memenuhi doa dan hajat mereka. Penelitian ini menegaskan bahwa tradisi midang berperan penting dalam mempertahankan identitas budaya lokal dan memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat. Ditengah tantangan Modernisasi dan globalisasi, menjaga dan melestarikan tradisi ini menjadi kunci dalam mempertahankan warisan budaya yang kaya dan unik.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Makam Mbah Kyai Santri Joko Suro; Tradisi Midang; Motivasi
Subjects: 300 Social sciences > 390 Customs, etiquette, folklore > 394 General customs
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76234 - Studi Agama-agama
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 05 Nov 2025 02:58
Last Modified: 05 Nov 2025 02:58
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/28175

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics