Komunikasi nir kekerasan merupakan bagian penting dalam berkomunikasi guna melakukan perubahan. Komunikasi nir kekerasan diperlukan dalam penyelesaian masalah, konflik beragama maupun konflik di luar agama. Komunitas Pelita dan Gusdurian merupakan salah satu komunitas yang bergerak dalam perubahan sosial yang bertujuan untuk memperkuat kerukunan antar umat beragama, yang menggunakan komunikasi nir kekerasan sebagai pendekatannya. Penelitian ini membahas mengenai Implementasi Konsep Komunikasi Nir Kekerasan pada Komunitas Lintas Agama Pelita di Semarang dan Gusdurian UIN Walisongo. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana konsep komunikasi nir kekerasan pada komunitas lintas agama Pelita dan Gusdurian dan juga untuk mengetahui seperti apa implementasi konsep komunikasi nir kekerasan di dalam komunitas untuk menyelesaikan konflik-konflik komunitas lintas agama Pelita dan Gusdurian. Penulis menggunakan teori komunkasi nir kekerasan oleh Marshall B. Rosenberg yang berfokus pada komunikasi yang berdasar dari hati. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tiga metode yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi, penulis memperoleh data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi dari koordinator dan anggota komunitas Pelita dan Gusdurian. Berdasarkan penelitian yang sudah dilaksanakan, penulis memperoleh hasil yaitu konsep komunikasi nir kekerasan pada komunitas Pelita menggunakan proses audiensi, dan pada komunitas Gusdurian diselesaikan secara musyawarah. Implementasi konsep komunikasi nir kekerasan pada komunitas Pelita dan Gusdurian menunjukan bahwa proses implementasi komunikasi nir kekerasan dari komunitas Pelita dan Gudurian berhasil menyelesaikan konflik atau masalah yang ada di komunitas dan di luar komunitas. Selain menyelesaikan komunikasi nir kekerasan juga dapat mencegah konflik menjadi semakin bertambah besar.