Gugatan atas tradisi banyak terjadi di masyarakat akhir-akhir ini. Salah satu tradisi yang digugat oleh sebagian masyarakat adalah tradisi ziarah kubur yang merupakan warisan nenek moyang yang sudah ada sejak zaman dahulu. Ziarah kubur merupakan kegiatan mengunjungi makam leluhur dengan tujuan mendoakanya dan dapat diambil hikmahnya bahwa setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Padahal, tradisi ziarah kubur mengandung nilai-nilai luhur sehingga penting untuk dilestarikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosesi dan fungsi sosial pada tradisi ziarah kubur makam mbah lancing di Desa Mirit, kec. Mirit, kab. Kebumen. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif lapangan yang dianalisis secara deskriptif sehingga menhasilkan data yang bersifat apa adanya. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi terhadap tradisi, wawancara mendalam dengan tokoh-tokoh masyarakat, pemerintah Desa Mirit, masyarakat Desa Mirit dan terakhir dokumentasi yang diperoleh dari buku, artikel, dan internet. Berdasarkan penelitian yang sudah dilaksanakan, peneliti dapat menyimpulkan hasil penelitian bahwa prosesi tradisi ziarah kubur pada makam Mbah Lancing terdapat tiga tahapan yang harus dilalui yaitu berziarah, pemasangan kain jarik dan terakhir selametan. Sedangkan pada analisi sosiologis tradisi ziarah kubur makam mbah lancing menghasilkan beberapa fungsi seperti (1) Fungsi penyelamat, (2) Fungsi kreatif, (3) Fungsi perdamaian dan (4) Fungsi sublimatif.