Agama, perubahan sosial dan isu-isu masyarakat modern : tinjauan pemikiran Emile Durkheim
Huda, Ahmad Sholikul (2024) Agama, perubahan sosial dan isu-isu masyarakat modern : tinjauan pemikiran Emile Durkheim. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_2004036040_Ahmad_Sholikul_Huda.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Bagi Emile Durkheim, peran agama dalam masyarakat dan bagaimana fungsinya berevolusi dalam konteks masyarakat modern. Menurutnya, bahwa agama adalah cerminan masyarakat itu sendiri; ia menciptakan solidaritas sosial yang mendasar dan menyediakan kerangka moral serta norma yang mengatur perilaku individu. Namun, menurut Durkheim, ia menyadari bahwa modernisasi dan sekularisasi membawa perubahan signifikan dalam peran agama. Di dalam kehidupan masyarakat modern yang semakin rasional dan ilmiah, fungsi agama sebagai pengikat sosial mulai melemah, menyebabkan peningkatan individualisme dan potensi disintegrasi sosial. Isu-isu seperti meningkatnya pluralisme agama, sekularisasi, dan relativisme moral menjadi tantangan yang perlu dihadapi dalam menjaga kohesi sosial. Oleh karena itu, masyarakat modern perlu menemukan cara-cara baru untuk menciptakan solidaritas dan nilai-nilai kolektif yang dapat mengimbangi peran tradisional agama. Penelitian ini memiliki dua tujuan: Pertama, mengetahui dan memahami fungsi agama, perubahan sosial dan isu-isu masyarakat modern. Kedua, mengetahui dan memahami konsep agama dan isu-isu masyarakat modern dalam perspektif Emile Durkheim. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode kepustaaan (library research) dengan kajian pemikiran tokoh. Pengumpulan data penelitian ini menggunkan tiga macam data yang terdiri dari sumber primer, sekunder, dan tersier. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan, Pertama, Emile Durkheim membagi fungsi agama ada beberapa bagian yang mana, agama memberikan kohesi sosial untuk membantu menjaga solidaritas sosial, kontrol sosial dan kontrol dalam masyarakat, dan agama memberi makna dan tujuan untuk menjawab pertanyaan eksistensial apa pun. Ketika perubahan terjadi, maka akan mengakibatkan terjadinya pergeseran. Salah satu yang menjadi isu-isu masyarakat modern yaitu sekularisasi, pluralism, konflik agama dan ekstrimisme. Kedua, agama dipandang oleh Emile Durkheim sebagai sumber norma dalam masyarakat jadi setiap masyarakat memerlukan agama karena dapat membentuk moral setiap individu. Masyarakat modern mengalami penurunan dalam praktik keagamaan karena banyak orang yang menganggap kegiatan sehari-hari (profane) lebih penting dari pada kegiatan religius (sacred). Sakral dan profan mendewasakan pemikiran manusia yang sesat akal ketika berada pada alur beredarnya informasi menyangkut sentimen dan isu agama tampil di ruang publik.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Agama; Perubahan sosial; Masyarakat moderen; Emile Durkheim |
| Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 201 Religious mythology, general classes of religion, interreligious relations and attitudes, social theology |
| Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76234 - Studi Agama-agama |
| Depositing User: | Miswan Miswan |
| Date Deposited: | 06 Nov 2025 02:34 |
| Last Modified: | 06 Nov 2025 02:34 |
| URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/28185 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year
