Konflik merupakan suatu keadaan dimana terjadi pertentangan, perselisihan, atau ketidaksepakatan antara dua pihak atau lebih yang memiliki tujuan, nilai, atau kepentingan yang berbeda atau bertentangan. Resolusi konflik adalah keterampilan penting yang harus dikembangkan oleh mahasiswa, khususnya dalam konteks kehidupan di lingkungan universitas dimana terdapat beragam perspektif, pendapat, dan nilai-nilai yang sering kali berbenturan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konflik apa saja yang terjadi pada mahasiswa prodi Studi Agama Agama dan untuk mengetahui bagaimana praktik resolusi konflik di kalangan mahasiswa prodi Studi Agama Agama. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik deskriptif. Penelitian ini merupakan dengan memakai teori Johan Galtung dengn tiga model yaitu peacemaking, peacekeeping dan peacebuilding. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga metode yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ditemukan empat jenis konflik yang ada di kalangan mahasiswa Prodi Studi Agama-Agama UIN Walisongo Semarang angkatan 2020 dan angkatan 2021 yang peneliti dapatkan. Empat konflik tersebut yaitu konflik intrapersonal, konflik interpersonal, konflik kelompok dan konflik antar kelompok. Untuk penyelesaian konflik banyak mahasiswa yang memahami dulu konflik yang ada setelah itu mencari solusi terbaik untuk mengatasi konflik yang terjadi. Adapun cara tersebut seperti komunikasi yang efektif, negosiasi, kolaborasi, kompromi dan mediasi. Sehingga mereka dapat menyelesaikan konflik atau menemukan jalan keluar dari konflik dengan damai dan tidak menguntungkan atau merugikan satu sama lain.