Prinsip koeksistensi masyarakat multikultural komunitas antarumat beragama di Ranong, Thailand
Lamlaea, Wanwisa (2024) Prinsip koeksistensi masyarakat multikultural komunitas antarumat beragama di Ranong, Thailand. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_2004036044_Wanwisa_Lamlaea.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
Keberagaman etnis dan budaya di Thailand menjadi isu yang sangat penting untuk dikaji saat ini. Melalui hidup bersama dalam masyarakat multikultural, artinya orang berbeda dari segi ras, agama, bahasa, budaya, tradisi, pemikiran, sikap, kepercayaan, yang dapat menimbulkan kesalahpahaman dan rentan terhadap pemicu konflik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menjelaskan bentuk-bentuk perbedaan dan keberagaman masyarakat multikultural dengan menggunakan prinsip koeksistensi di Ranong Thailand. Oleh karena itu, belajar untuk hidup berdampingan secara damai sangat penting. Masyarakat percaya bahwa nilai-nilai pembelajaran dapat diserap melalui multikulturalisme. Multikulturalisme sebagai landasan masyarakat untuk dapat hidup bersama secara damai. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kualitatif dengan pendekatan sosiologis yang mengacu kepada teori koeksistensi damai yang digagas oleh Lincoln dan AmaLee, Dalam kehidupan sekarang ini, perbedaan suku telah menjadi isu identitas yang sedang terjadi. Menurut Lincoln dan AmaLee terdapat prinsip penting dalam perdamaian yaitu umtuk dapat meminimalisirprasangka-prasangka buruk terhadap etnis lain dan harus senantiasa berusaha untuk mengenali dan juga meghayati perbedaan. Karena pada sejatinya keberagaman merupakan keniscayaan yang tidak bisa dihindari.Data yang diperoleh didapatkan dari observasi langsung, wawancara secara online kepada masyarakat yang berada di wilayah tersebut serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, prinsip hidup berdampingan antarumat beragama di Provinsi Ranong, Thailand yakni dapat memahami dan menerima perbedaan pemikiran. Budaya tradisional dan perbedaan ras, bahasa, agama, kepercayaan, dan konsistensi prinsip hidup berdampingan orang-orang dalam masyarakat mendorong perkembangan dan keterbukaan setiap komunitas terhadap masyarakat secara setara. Kedua, setiap masyarakat di Provinsi Ranong, Thailand memahami adanya perbedaannya dan tertarik untuk mempelajari perbedaan tersebut dengan pengetahuan. Selain itu, masyarakat di Provinsi Ranong mampu untuk mempromosikan adanya penerimaan dan perbedaan ide serta sikap yang baik terhadap hidup bersama. Hal ini yang kemudian dapat menghasilkan hidup berdampingan yang efektif dan damai di berbagai komunitas.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Multikulturalisme; Koeksistensi; Komunitas beragama; Thailand |
| Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 201 Religious mythology, general classes of religion, interreligious relations and attitudes, social theology |
| Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76234 - Studi Agama-agama |
| Depositing User: | Miswan Miswan |
| Date Deposited: | 07 Nov 2025 01:37 |
| Last Modified: | 07 Nov 2025 01:37 |
| URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/28188 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year
