Masalah etika, moral, dan akhlak adalah hal yang sangat penting yang mendapatkan perhatian khusus dari seluruh bangsa di dunia. Bangsa-bangsa besar hampir secara umum mengalami keruntuhan karena terjadinya krisis moral dan nilai-nilai luhur budayanya. Moral dan etika tidak lagi menjadi prioritas bagi bangsa, sehingga mengakibatkan bangsa tersebut semakin terpuruk dan dipandang rendah oleh bangsa lain. Akibatnya, moral masyarakat menjadi hancur dan tidak terkendali, yang pada gilirannya dapat menyebabkan meningkatnya pelanggaran hukum yang semakin meluas. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pemikiran Kawruh jiwa Ki Ageng Suryomentaram dan menganalisis pemikiran tersebut menggunakan perspektif etika Ibnu Miskawaih. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan jenis Library Reseacrh. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode dokumentasi, sedangkan analisisnya menggunakan metode deskriptif dan conten analysis untuk mengkaji dan menarik kesimpulan yang sahih dari sumber penelitian. Hasil dari penelitian ini yaitu; Pertama, pemikiran Kawruh jiwa Ki Ageng Suryomentaram menyatakan bahwa kendali tindakan manusia terdapat pada kramadangsa (Ego Manusia), dan tingkatan tertinggi pada jiwa manusia ialah manungsa tanpa tenger (Manusia Tanpa Ciri). Kedua, Pemikiran Kawruh jiwa Ki Ageng Suryomentaram ditinjau dalam perspektif etika Ibnu Miskawaih terdapat empat bagian, yakni 1). Kesempurnaan jiwa yang dilakukan dengan menyeimbangkan dan melarasakan tahapan jiwa yang disebut ukuran kaping sekawan, 2) Keseimbangan antara nafsu dan pikiran yang berjalan selaras akan menciptakan kebahagiaan, 3) Kebajikan dan keadilan yang akan menjadikan manusia lebih peka terhadap rasa diri sendiri dan orang di sekitarnya, dan 4) Kesadaran diri manusia yang berperan sebagai cikal bakal tindakan baik yang akan dilakukan oleh manusia.