Dalam beberapa tahun terakhir, para cendekiawan dan beberapa kaum terpelajar menunjukkan kecenderungan terhadap sikap intoleran dan memiliki pemahaman agama yang radikal. Fenomena tersebut mendapatkan respon dari kalangan Islam Moderat sehingga dilakukan penanaman nilai-nilai teologi ahlussunnah wal jama’ah di lembaga pendidikan. Salah satu lembaga pendidikan yang melakukan penanaman nilai-nilai teologi ahlussunnah wal jama’ah adalah Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU Kradenan Kabupaten Grobogan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Strategi penanaman nilai-nilai teologi ahlussunnah wal jama’ah di Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama Kradenan Kabupaten Grobogan, (2) Faktor pendukung dan faktor penghambat penanaman nilai-nilai teologi ahlussunnah wal jama’ah di Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama Kradenan Kabupaten Grobogan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Objek formal dari penelitian ini adalah strategi penanaman nilai-nilai teologi ahlussunnah wal jama’ah, yang mencakup metode dan pendekatan yang diterapkan dalam pengajaran dan pembelajaran di madrasah. Objek material penelitian ini adalah Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU Kradenan, tempat dimana proses penanaman nilai-nilai teologi berlangsung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dilakukan melalui triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Pertama strategi penanaman nilai-nilai teologi ahlussunnah wal jamaah dalam Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU Kradenan dilakukan melalui 5 cara yaitu, (1) Integrasi nilai-nilai dalam kurikulum, (2) Metode pengajaran, (3) Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang medukung pembentukan karakter, (4) Pembiasaan kegiatan yang sesuai dengan amaliyah NU, (5) Kegiatan yang relevan dengan nilai-nilai teologi ahlussunnah wal jama’ah. Kedua, faktor pendukung dalam penanaman nilai-nilai teologi ahlussunnah wal jamaah yaitu adanya komitmen bersama antar guru dan budaya sekolah yang religius. Faktor penghambat dalam penanaman nilai-nilai teologi ahlussunnah wal jama’ah yaitu adanya kekurangan sumber daya pendidikan dalam hal ini buku atau bahan ajar dan adanya pengaruh dari luar yaitu budaya populer dan media sosial.