Seren Taun merupakan salah satu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Jawa Barat dalam rangka melestarikan lingkungan. Tradisi ini biasanya dilaksanakan setiap tahun sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah dan sebagai upaya untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Etika Lingkungan Sonny Keraf. Tujuan dari penelitian ini yaitu: Mengetahui Simbol-simbol Pelestarian Lingkungan dalam Tradisi Seren Taun di desa Cigugur. Dan mengetahui nilai-nilai etika lingkungan pada tradisi Seren Taun. Pendekatan yang dipilih dalam penelitian yaitu: wawancara, penelitian lapangan, dan dokumentasi. Sumber data didapatkan dari para informan seperti Sesepuh, aparatur setempat, serta masyarakat desa Cigugur-Kuningan. Dari hasil penelitian ini menunjukan, Seren Taun di Desa Cigugur merupakan salah satu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat sunda di desa Cigugur sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah. Tradisi Seren Taun bukan sekadar perayaan panen, melainkan sebuah upacara adat yang sarat dengan makna dan nilai-nilai kearifan lokal. Diantara nilai-nilai yang terkandung di dalam tradisi Seren Taun ialah nilai-nilai pelestarian lingkungan. Dengan simbol-simbol pelestarian lingkungan yang menjadi cermin dari kesadaran mereka terhadap pentingnya menjaga ekosistem diantaranya adalah prosesi ngareremokeun yang memiliki makna sikap hormat terhadap alam, simbolis pebuangan hama yang memiliki makna tanggung jawab moral terhadap alam, upacara Seren Taun yang memiliki makna Solidaritas Kosmis, dan prosesi penanaman pohon yang memiliki makna kepedulian terhadap alam.