Makna simbol upacara kematian Suku Kalang Desa Karangsari Kabupaten Kendal : kajian semiotika Roland Barthes

Aufa, Miftakhurrohman (2024) Makna simbol upacara kematian Suku Kalang Desa Karangsari Kabupaten Kendal : kajian semiotika Roland Barthes. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1904016090_Miftakhurrohman Aufa_Lengkap] Text (Skripsi_1904016090_Miftakhurrohman Aufa_Lengkap)
Skripsi_1904016090_Miftakhurrohman Aufa_Lengkap.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (4MB)

Abstract

Upacara kematian suku Kalang disebut dengan upacara Obong, upacara ini dilakukan dua kali setelah kematian, tujuh hari Mitung Dina dan setahun Mendhak setelah kematian. Pada masa sekarang, masyarakat Kalang mulai banyak yang telah meninggalkan upacara ini, serta masyarakat non-Kalang, banyak yang menganggap negatif dan berkaitan dengan hal-hal mistis, itu semua bisa terjadi, jika seseorang menyimpulkan sesuai apa yang mereka lihat, buka mencari makna atau maksud dari upacara tersebut. Maka dari itu, fokus penelitian ini adalah mencari makna simbol dalam upacara Obong suku Kalang desa Karangsari kecamatan Rowosari kabupaten Kendal, dengan kajian Semiotika Roland Baerthes, karna pada penelitian sebelumnya belum ada yang berfokus pada nilai murni dalam upacara ini, terlebih pada prosesi mendhak, serta adanya maksaud yang tidak tersampaikan di dalamnya. Penelitian ini mengunakan metode Kualitatif, dengan jenis lapangan. Dengan melakukan wawancara kepada ketua suku, observasi dari proses awal sampai akhir, serta mendokumentasikan setiap prosesinya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi upacara Obong memiliki simbol-simbol dan makna sebagai berikut, Omah Kajang memiliki makna identitas dan bentuk kasih sayang anak kepada orang tua, Ngantenan sebagai perwujudan orang tua dan bagaimana cara memperlakukan dengan baik, Tas Kandi yang maknanya kepedulian seorang anak kepada orang tua, Wewehan memiliki makna kepedulian antar sesama, saling mendo’akan, serta mengingatkan untuk selalu mendekatkan diri dengan Tuhan. Ada juga Kendi Air dan Kelapa muda yang memiliki makna menjaga kesucian dan kebersihan, serta Obong-Obong yang memiliki makna Zuhud, Ikhlas, pasrah dengan tuhan, serta berlomba-lomba dalam kebaikan.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Suku Kalang; Semiotika; Roland Barthes
Subjects: 300 Social sciences > 390 Customs, etiquette, folklore > 392 Customs of life cycle and domestic life
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76237 - Aqidah Filsafat Islam
Depositing User: Fahrurozi Fahrurozi
Date Deposited: 18 Nov 2025 03:34
Last Modified: 18 Nov 2025 03:34
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/28255

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics