Pada masyarakat zaman sekarang masalah yang sering dihadapi adalah perasaan kekosongan jiwa. kondisi ini memiliki tanda ketika individu mulai merasakan asing dengan pribadinya bahkan keadaan sosialnya. Hal ini sering terjadi pada santri asrama Muslimat NU Jawa Tengah yang masih kurang mengatur dan mengontrol dirinya sendiri, seperti tidak mematuhi peraturan, kurang semangat dan terlambat dalam mengikuti. Proses pengembangan potensi yang dimiliki oleh individu dapat dilakukan dengan bantuan bimbingan yang tepat. Salah satu bimbingan yang diterapkan di asrama Muslimat NU Jawa Tengah ddengan intensitas mengikuti bimbingan ratib-al-haddad karena dapat membantu santri dalam menguatkan regulasi diri yang ada pada dirinya.
Penelitian ini menerapkan metode kuantitatif memiliki tujuan dalam mengetahui adakah pengaruh dari intensitas mengikuti bimbingan membaca dzikir ratib al-haddad terhadap regulasi diri santri asrama muslimat NU Jawa Tengah. Hasil pada penelitian dianalisis menggunakan regresi linier sederhana mengindiksiksan hasil sebesar 0,717 yang berarti bimbingan membaca dzikir ratib al-haddad berpengaruh positif terhadap regulasi diri santri. Pengujian persial (uji t) mendapatkan hasil signifikansi 0,001<0,05. Kemudian berdasarkan pada nilai yang didapatkan menyimpulkan bimbingan membaca dzikir ratib al-haddad memiliki dampak positif dan signifikan terhadap regulasi diri. Kemudian pada uji koefisien determinan mendapatkan nilai 0,298yang artinya bimbingan membaca dzikir ratib al-haddad memengaruhi regulasi diri sebesar 29,8%. Sementara itu 70,2% dipengaruhi oleh faktor lainnya, seperti rutinan membaca Al-Qur’an, kegiatan ngaji kitab kuning, ngaji filsafat, rutinan membaca tahlil, yasin al-kahfi setiap malam jum’at, membaca diba’an, barzanji, dan sholawat burdah serta kegiatan diskusi yang rutin dilakukan setiap hari minggu