Permasalahan mengenai penderitaan yang dialami manusia menurutnya bentuk ketidakadilan Tuhan terhadapnya. Tak jarang ketika seseorang mengalami penderitaan mereka menanyakan eksistensi Tuhan. Dimana Tuhan seseorang mengalami penderitaan? Begitupun dalam novel I am sarahza, Hanum mengalami penderitaan yang terus menerus hingga pada akhirnya menyalahkan takdir Tuhan dan menanyakan mengenai eksistensi kemahakuasaan Tuhan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan Pada penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui isi dalam novel I am Sarahza (2)untuk mengetahui analisis Teodisi Gottfried Wilhelm Leibniz dalam penderitaan tokoh novel I am sarahza. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan teori Teodisi Leibniz dan dengan metode penelitian hermeneutika. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Novel I am Sarahza merupakan sebuah novel yang menceritakan perjuangan sepasang suami istri yaitu Hanum dan Rangga untuk memiliki keturunan. Mengikuti bebagai program kehamilan diantaranya: Inseminasi, bayi tabung, dan beberapa kali puluhan terapi, namun hasilnya gagal hingga sebelas tahun. Keberhasilan mereka untuk mempunyai keturunan tepat pada tahun kesebelas pernikahan ketika mengikuti program IVF yang keenam(2)penderitaan yang dialami oleh Hanum termasuk dalam kejahatan fisik dan kejahatan moral yang di dalamnya terdapat alasan yang mencukupi, dan penderitaan yang terjadi karena kehendak bebas yang disalahgunakan oleh Hanum kemudian menimbulkan penderitaan. Kehendak bebas tersebut termasuk dalam kehendak bebas kontingensi yang merupakan kehendak bebas berlaku ketika manusia memahami kemungkinan-kemungkinan akibat dari tindakannya, namun potensi untuk memilih jalan yang buruk lebih besar.