Pembahasan mengenai kehidupan setelah kematian erat kaitannya dengan konsep eskatologi, yang berkaitan dengan rukun iman kelima (kepercayaan pada hari akhir), yaitu kematian dan kebangkitan umat manusia. Pembahasan mengenai kematian dan kehidupan setelah kematian dijelaskan juga pada literatur manuskrip kuno, salah satunya Kitab Syi'ir Cerita dalam Kubur. Kitab Syi’ir Cerita dalam Kubur adalah manuskrip yang berasal dari Kampung Bugis Suwung, Denpasar Adapun tujuan penelitian ini yaitu, untuk mengetahui kandungan Kitab Syi’ir Cerita dalam Kubur , konsep eskatologi Kitab Syi’ir Cerita dalam Kubur perspektif Al -Ghazālī, dan pesan moral yang ada di kitab tersebut. Objek material penelitian ini, yaitu Kitab Syi’ir Cerita dalam Kubur dalam bentuk digital dengan kode BLAS/SWG/T/ MNF02/2019, dan objek formalnya yaitu, eskatologi perspektif Al-Ghazālī. Penelitian ini merupakan metode kualitatif studi pustaka, dengan analisis isi (content analysis), dan teknik pengumpulan datanya yaitu dokumentasi. Hasil penelitian ini, yaitu Pertama, Kitab Syi’ir Cerita dalam Kubur berisi mengenai nasehat kehidupan manusia ketika masih hidup, dan alur perjalanan hidup setelah kematian. Kedua, konsep eskatologi dalam Kitab Syi’ir Cerita dalam kubur perspektif Al-Ghazālī yaitu kematian, sakaratulmaut, Alam Barzakh yang meliputi, siksa kubur dan pertemuan mayit dengan malaikat Munkar dan Nakir, Hari Kiamat, yang meliputi tanda tanda kiamat dan peniupan sangkakala, Hari Kebangkitan, Padang Mahsyar Surga dan Neraka. Ketiga, pesan moral yang terkandung dalam Kitab Syi’ir Cerita dalam Kubur, yaitu tidak boleh riya’dan takabur, menjauhi perkara haram, taat beribadah, dan bertanggung hawab atas perilaku kita.