Bimbingan agama Islam dalam membentuk resiliensi narapidana di Lapas perempuan IIA Kerobokan, Bali
Afifah, Mutia (2025) Bimbingan agama Islam dalam membentuk resiliensi narapidana di Lapas perempuan IIA Kerobokan, Bali. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
2101016045_Mutia Afifah_Lengkap Tugas Akhir - MUTIA AFIFAH 2101016045.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
Lembaga pemasyarakatan tidak hanya berfungsi sebagai tempat menjalani hukuman, tetapi juga sebagai sarana pembinaan bagi narapidana untuk memperbaiki diri dan mempersiapkan kehidupan yang lebih baik setelah bebas. Narapidana perempuan di Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan menghadapi berbagai tekanan psikologis, emosional, dan sosial yang berpotensi melemahkan ketahanan mental mereka. Dalam konteks ini, resiliensi menjadi kemampuan yang sangat penting agar narapidana mampu bangkit dari keterpurukan, mengendalikan diri, dan menjalani proses pemasyarakatan dengan lebih positif. Bimbingan agama Islam merupakan salah satu upaya pembinaan yang bertujuan membantu narapidana membangun resiliensi melalui penguatan nilai-nilai spiritual dan pembiasaan sikap religius.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan bimbingan agama Islam dalam membentuk resiliensi narapidana perempuan di Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini terdiri atas tiga narapidana perempuan, dua pembimbing agama Islam, dan satu petugas lapas. Analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bimbingan agama Islam dapat membentuk resiliensi narapidana di Lapas Perempuan IIA Kerobokan dapat dilihat dari materi, metode, dan tahapan. Materi berupa akidah (keimanan dan qada-qadar), ibadah (salat, wudhu, dan membaca Al-Qur’an), serta akhlak (ikhlas, sabar, dan syukur). Metode yang diterapkan dalam pelaksanaan bimbingan terdiri atas metode individual dan metode kelompok melalui ceramah keagamaan dan diskusi atau tanya jawab. Kemudian tahapan yang dilakukan terdiri dari tahap pembukaan (diawali dengan salam, doa, dan pembacaan ayat suci Al-Qur’an), tahap kegiatan inti (berisi penyampaian materi, tadarus, ceramah, serta diskusi), dan tahap penutup (doa bersama dan refleksi atas materi yang telah diberikan). Materi, metode, dan tahapan bimbingan agama Islam tersebut dapat membentuk resiliensi narapidana perempuan dilihat dari empat indikator, yaitu regulasi emosi yang terlihat dari kemampuan mereka dalam mengelola rasa marah, sedih, dan kecewa secara spiritual; pengendalian impuls ditunjukkan dengan sikap yang lebih tenang dalam menghadapi konflik; optimisme tercermin dari semangat memperbaiki diri dan harapan terhadap masa depan; serta empati yang tumbuh melalui interaksi sosial yang suportif di antara sesama warga binaan.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Bimbingan agama Islam; Resiliensi; Narapidana; Lapas perempuan |
| Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.7 Propagation of Islam > 297.74 Dakwah |
| Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > 70232 - Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) |
| Depositing User: | Wati Rimayanti |
| Date Deposited: | 21 Nov 2025 00:18 |
| Last Modified: | 21 Nov 2025 00:18 |
| URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/28272 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year
