Film tidak hanya dapat dijadikan sebagai hiburan semata akan tetapi dapat menjadi alat untuk mengkritik permasalahan dan fenomena yang terjadi, salah satu film yang mengangkat mengenai permasalahan tentang pelecehan seksual dan diskriminasi dilingkungan kampus adalah film “Dear Nathan Thank You Salma” di mana korban dibuat bungkam dan diancam oleh pelaku yang merupakan seorang anak dari ketua prodi kampus tersebut. Kuasa yang dimiliki ketua prodi mampu mendominasi individu dan memiliki peran penting dilingkungan kampus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk dominasi dalam film “Dear Nathan Thank You Salma” kajian relasi kuasa dan pengetahuan Michel Foucault. Metode penelitian dalam penelitian ini merupakan metode kualitatif melalui studi pustaka (library research) dengan model pendekatan studi naratif yang didefinisikan sebuah tayangan fakta yang diceritakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat praktik dominasi dalam film Dear Nathan Thank You Salma yang terlihat ketika pihak yang berkuasa terhadap pihak yang dikuasai seperti yang dilakukan oleh Ayah Nathan sebagai pihak yang berkuasa terhadap Nathan sebagai pihak yang dikuasai, selain itu ketika Zanna diberikan berbagai macam pertanyaan saat tengah rapat mengenai kasus yang dialaminya, Zanna diserang oleh banyak pertanyaan sehingga dia tidak memiliki waktu untuk menjawabnya. Dominasi ini dilakukan oleh pihak yang berkuasa yaitu pihak kampus dan pihak yang dikuasai yaitu Zanna. Dominasi juga terjadi pada Rio ketika mengancam Zanna jika dia melaporkan perbuatannya maka beasiswa Zanna akan dicabut. Praktik dominasi dilakukan oleh Rio sebagai pihak yang kuat terhadap Zanna sebagai pihak yang lemah. Sedangkan cerminan relasi kuasa dan pengetahuan Foucault terjadi ketika Rahma berusaha untuk meyakinkan Ibunya Salma yang semula ragu dan khawatir terhadap Salma jika tinggal di kos sendirian. Terdapat praktik kuasa antar subjek, kekuasaan tersebar dan berada di mana-mana seperti yang dilakukan oleh Rahma kepada Ibunya Salma. Selain itu, ketika Ayah Nathan memberikan motivasi dan semangat untuk tetap berjuang kepada Nathan, relasi kuasa antar subjek orang tua dengan anaknya. Teori relasi kuasa dan pengetahuan juga tercermin saat Nathan mengajak teman-teman HIMA Mesin untuk memperjuangkan keadilan dengan memberantas korupsi di negeri ini melalui aksi demo. Praktik kuasa disebarkan melalui pikiran, strategi kuasa Nathan terhadap teman-temannya tidak bekerja melalui penindasan tetapi melalui normalisasi. Panoptik yang terjadi dilingkungan kos dan lingkungan kelas antara Ibu Dewi dan mahasiswa. Teori relasi kuasa dan pengetahuan Foucault juga tercermin dalam adegan Nathan dan Rebeca memotivasi Zanna agar tetap semangat dan akan membantunya menyelesaikan permasalahannya selain itu ketika Zanna mencoba bunuh diri, di mana Nathan, Ibu Dewi, Rebeca, dan Salma memotivasi Zanna untuk tidak bunuh diri dan bangkit dari keterpurukan. Kuasa tidak dipahami beroperasi secara negatif, semua pihak memungkinkan munculnya kuasa seperti yang dilakukan Nathan, Ibu Dewi, Rebeca dan Salma tanpa disadari mereka telah mempraktikkan kuasa terhadap Zanna melalui berbagai wacana yang diproduksi.