Indonesia yang dikenal dengan pemandangan alam yang indah dan nilai-nilai moral yang kuat berdasarkan prinsip-prinsip para pahlawannya, menghadapi tantangan serius berupa kemerosotan moral di kalangan generasi muda, khususnya remaja. Tren peningkatan kekerasan dan pelecehan yang bertentangan dengan warisan budaya Indonesia menimbulkan kekhawatiran mengenai penyebab penurunan moral tersebut. Masa transisi dari remaja ke dewasa adalah periode penuh tantangan, sehingga penting bagi generasi milenial untuk berhati-hati dan menghindari perilaku yang salah. Penelitian ini berfokus pada moralitas remaja di Kelurahan Betokan, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, dengan menggunakan teori moralitas Immanuel Kant sebagai acuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi problematika moralitas remaja di Kelurahan Betokan, memahami pemahaman mereka tentang moralitas, dan menganalisis moralitas remaja tersebut menggunakan filsafat moral Kant. Metode yang digunakan adalah kualitatif, melibatkan observasi, wawancara, dan dokumentasi, serta analisis menggunakan prinsip-prinsip moral Kant seperti Imperatif Kategoris dan Prinsip Hukum Universal. Hasil penelitian menunjukkan tiga hal utama. Pertama, remaja di Kelurahan Betokan menghadapi berbagai problematika moral, termasuk bullying, kehamilan di luar nikah, dan kecanduan gadget. Kedua, pemahaman remaja Kelurahan Betokan tentang moralitas beragam dan belum selalu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, filsafat moral Immanuel Kant menawarkan kerangka kerja yang berguna untuk menganalisis moralitas remaja di Kelurahan Betokan. Prinsip-prinsip seperti hukum universal, imperatif kategoris, otonomi dan heteronomi, serta kehendak baik dapat membantu remaja memahami dan menerapkan nilai-nilai moral yang universal. Secara keseluruhan, penelitian ini menekankan pentingnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai moral di kalangan remaja sebagai upaya untuk mengatasi kemerosotan moral dan membangun generasi yang lebih baik di masa depan.