Film Qorin merupakan film horor Indonesia yang menceritakan tentang ritual sesat jin qorin yang menyerupai manusia dan berusaha menjerusmuskan kepada kesesatan. Bermula dari tokoh Ustadz Jaelani yang berambisi ingin menguasai pesantren dengan cara menyembah jin dengan melakukan ritual jin untuk syarat kelulusan santrinya menjadikan Ustadz Jaelani gelap mata, dan pada akhirnya menyebabkan jin menguasai dirinya sehingga berbuat hal yang buruk, seperti pelecehan terhadap santri, mengajarkan aliran sesat dan bahkan sampai pembunuhan. Fenomena yang terjadi dimasyarakat tentang banyaknya peristiwa pelecehan seksual, dan penyebaran aliran sesat dalam lingkungan pesantren yang dilakukan oleh pimpinan/guru menjadi relevan dengan adegan yang terdapat dalam film Qorin. Sehubungan dengan hal tersebut peneliti merumuskan masalah tentang: bagaimana analisis isi dalam Film Qorin? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tentang penyimpangan tokoh dai dalam film “Qorin”. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif . Adapun sumber data primer diperoleh dari film Qorin. Film Qorin merupakan film horor religi Indonesia yang ditayangkan pada 1 Desember 2022 yang disutradarai oleh Ginanti Rona dan diproduksi oleh IDN Pictures. Film Qorin terdiri dari 80 scene, adapun dalam penelitian ini terdapat 8 scene yang mendeskripsikan penyimpangan tokoh dai dalam film Qorin, antara lain scene 15, scene 24, scene 26, scene 36, scene 41, scene 49, scene 68, dan scene 79. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi (Content Analysis).
Hasil penelitian menunjukan adanya tiga aspek penyimpangan yang dilakukan oleh tokoh Ustadz Jaelani dalam film Qorin. Adapun tiga aspek tersebut meliputi: pertama aspek dalam bidang aqidah yaitu tidak beriman kepada Allah, tidak beriman kepada kitab Allah, tidak beriman kepada Qada dan Qadar. Kedua yaitu aspek dalam bidang syariah, yaitu berupa pelecehan dan pembunuhan. Dan yang terakhir yaitu dalam bidang akhlak meliputi berbohong dan tamak.