Gaya komunikasi yang baik adalah salah satu cara yang perlu di terapkan oleh da’i untuk dapat menarik perhatian dari mad’u. Penelitian ini di latarbelakangi Ada banyak da'i yang berdakwah, tetapi isi dari dakwahnya kurang diterima atau tidak dapat dipahami sepenuhnya oleh masyarakat atau mad’u nya, sehingga banyak mad'u yang menjadi tidak tertarik untuk menerima pesan dakwah dan aktifitas dakwah tidak berjalan semestinya
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan gaya komunikasi Fahruddin Faiz dalam kajian Ngaji filsafat pada YouTube MJS Channel. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis isi, yang didasarkan pada teori gaya komunikasi yang mengacu pada teori oleh Tubbs & Moss dimana gaya komunikasi dibagi menjadi enam jenis, yakni the controlling style, the equalitarian style, the structuring style, the dinamic style, the relinguishing style, dan the withdrawal style. Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari video Ngaji Filsafat yang di tayangkan pada YouTube MJS Channel.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa gaya komunikasi yang dominan digunakan oleh Fahruddin Faiz adalah The equalitarian style (gaya kesetaraan). terlihat dari Fahruddin Faiz membuka ruang dialog dengan memberikan kesempatan audiens untuk bertanya, berdiskusi, atau berbagi pengalaman secara santai dan informal. Ia menggunakan bahasa yang sederhana, menyisipkan humor, dan menunjukkan sikap rendah hati, seperti dengan menyatakan bahwa dirinya tidak selalu memiliki jawaban atas setiap pertanyaan. Pendekatan ini mencerminkan kesetaraan dan keterbukaan dalam proses komunikasi. Ditemukan pula adanya unsur The relinguishing style (gaya pelepasan) tercermin dari sikapnya yang tidak memonopoli otoritas ilmu, melainkan mengakui bahwa gagasan-gagasan yang disampaikannya bersumber dari pemikiran para ulama dan filsuf. Ia juga sering memberikan ruang kepada audiens untuk membentuk pandangan sendiri, menunjukkan pengakuan atas keahlian dan otoritas orang lain, serta mendorong partisipasi aktif dari pendengar.

ABSTRACT:
A good communication style is one of the ways that needs to be applied by da'i to be able to attract the attention of the mad'u. This research is motivated by the fact that there are many da'i who preach, but the content of their da'wah is not accepted or cannot be fully understood by the community or their mad'u, so that many mad'u become uninterested in receiving da'wah messages and da'wah activities do not run properly.
The main purpose of this study is to determine and describe Fahruddin Faiz communication style in the study of Ngaji Filsafat on YouTube MJS Channel. The research was conducted using a descriptive qualitative method with a content analysis approach, which is based on the theory of communication styles that refer to the theory by Tubbs & Moss where communication styles are divided into six types, namely the controlling style, the equalitarian style, the structuring style, the dynamic style, the relinguishing style, and the withdrawal style. The data source in this study was obtained from the Ngaji Filsafat video which was aired on YouTube MJS Channel.
The results of this study indicate that the dominant communication style used by Fahruddin Faiz is The equalitarian style. seen from Fahruddin Faiz opens a dialog space by giving the audience the opportunity to ask questions, discuss, or share experiences in a relaxed and informal manner. He uses simple language, inserts humor, and shows a humble attitude, such as by stating that he does not always have the answer to every question. This approach reflects equality and openness in the communication process. There is also an element of the relinguishing style, reflected in his attitude that does not monopolize the authority of knowledge, but recognizes that the ideas he conveys are sourced from the thoughts of scholars and philosophers. He also often gives the audience space to form their own views, shows recognition of the expertise and authority of others, and encourages active participation from listeners.