Perkembangan ekonomi pada masa sekarang ini telah banyak muncul berbagai macam praktik jual beli diantaranya adalah praktik jual beli padi dengan sistem hitungan langkah kaki atau sistem tebas yang terjadi di Desa Bungasrejo Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati. Adapun praktik jual beli ini adalah petani melakukan transaksi dengan penebas pada saat butir padi sudah tampak dan menguning tetapi belum layak panen dengan pemberian uang muka sebagai tanda jadi. Setelah transaksi, penebas tidak langsung memanen biji tersebut, melainkan menunggu hingga padi sudah layak panen. Dan pada saat itulah penebas baru mengambil tanaman padi yang sudah dibelinya sekaligus melunasi pembayaran.
Pokok masalah penelitian ini adalah, bagaimana praktik jual beli padi dengan sistem hitungan langkah kaki di Desa Bungasrejo Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati, bagaimana tinjauan hukum islam terhadap jual beli padi dengan sistem hitungan langkah kaki di Desa Bungasrejo Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, sumber data yang diambil dari sumber data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari masyarakat Desa Bungasrejo, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati dan sumber data sekunder didapat dari catatan dan buku-buku yang terkait dengan permasalahan diatas. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode wawancara, dokumetasi, dan observasi.
Hasil dari penelitian ini yaitu, tebasan menggunakan sistem langkah kaki ini cara praktiknya yaitu penebas mengitari galengan (tepi) sawah kemudian diukur dengan jangkah kaki penebas untuk mengetahui Panjang dan lebar lahan sawah yang nantinya hasil padinya akan ditebas. Jual beli padi dengan sistem hitungan langkah kaki sudah sesuai dengan rukun dan syarat jual beli dalam islam. Jual beli dengan sistem hitungan langkah kaki atau tebasan ini sah dan diperbolehkan.