Media sosial Instagram untuk membangun citra diri komunitas Stand Up Comedy Kota Semarang : studi pada akun komunitas @standupindosmg

Agustina, Ivana (2025) Media sosial Instagram untuk membangun citra diri komunitas Stand Up Comedy Kota Semarang : studi pada akun komunitas @standupindosmg. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1806026092_Ivana_Agustina] Text (Skripsi_1806026092_Ivana_Agustina)
Skripsi_1806026092_Ivana_Agustina.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (4MB)

Abstract

Kemajuan teknologi tidak hanya membuat pembentukan citra diri terjadi pada kehidupan nyata, namun bisa juga melalui medsos, salah satunya Instagram. Selain dijadikan media komunikasi, instagram juga bisa menjadi sarana dramaturgi untuk membangun citra virtual, seperti yang dilakukan oleh komunitas stand up comedy Semarang. Melalui pengeditan dan pengelolaan konten di akun komunitas, mereka menampilkan panggung depan yang dirancang agar menarik bagi audiens. Studi ini bertujuan untuk mengetahui peran Instagram sebagai media dalam membentuk citra komunitas stand up Semarang, serta untuk memahami bagaimana informan memaknai citra virtual yang di bentuk pada laman instagramnya melalui konsep dramaturgi, instagram berfungsi sebagai "panggung" tempat komika membangun citra dan brandingnya.
Penelitian ini menggunakan metode netnografi dengan pendekatan kualitatif untuk mengungkapkan strategi membangun citra virtual komunitas stand up comedy kota Semarang. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Menggunakan teori dramaturgi Erving Goffman tentang panggung depan dan belakang, penelitian ini mengeksplorasi proses pembentukan persona digital melalui tiga tahapan utama, yaitu: pemilihan peran, pengaturan performance, dan manajemen kesan.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa komunitas memanfaatkan fitur seperti feed, reels, caption, dan hashtag untuk membangun persona dan citra yang konsisten serta menarik. Dengan strategi konten, penampilan visual, dan gaya komunikasi, mereka juga mengendalikan kesan kepada audiens. Riset ini membahas perbedaan panggung depan dan belakang dalam menampilkan identitas virtual anggota komunitas stand up comedy Semarang. Panggung depan membahas penampilan publik yang disesuaikan dengan harapan audiens, sementara panggung belakang berisi berbagai persiapan yang tidak ditunjukkan kepada publik. Pembentukan citra ini tidak hanya berpatok pada individu, tetapi juga melibatkan kerja tim untuk menyusun dan mengelola konten agar sesuai dengan algoritma Instagram serta tidak menyimpang dari batasan yang dibuat komunitas. Dengan begitu, citra diri positif akan terbentuk, ketika hal itu terjadi secara tidak langsung akan membuat portofolio dalam instagram menjadi bagus, yang bisa mendatangkan potensi untuk di lirik oleh client agar melakukan kerjasama ataupun terjun ke dunia hiburan lainnya.

ABSTRACT:
Technological advances not only make the formation of self-image happen in real life, but also through social media, one of which is Instagram. In addition to being used as a communication medium, Instagram can also be a means of dramaturgy to build a virtual image, as done by the Semarang stand-up comedy community. Through editing and managing content on community accounts, they display a front stage designed to be attractive to the audience. This study aims to determine the role of Instagram as a medium in shaping the image of the Semarang stand-up community, as well as to understand how informants interpret the virtual image formed on their Instagram page through the concept of dramaturgy, Instagram functions as a "stage" where comedians build their image and branding.
This study uses a netnography method with a qualitative approach to reveal the strategy of building a virtual image of the Semarang city stand-up comedy community. Data collection was carried out through observation, interviews, and documentation. Using Erving Goffman's dramaturgy theory of the front and back stages, this study explores the process of forming a digital persona through three main stages, namely: role selection, performance management, and impression management.
From the research results, it can be concluded that the community utilizes features such as feeds, reels, captions, and hashtags to build a consistent and attractive persona and image. With content strategies, visual appearances, and communication styles, they also control the impression on the audience. This research discusses the differences between the front and back stages in displaying the virtual identity of members of the Semarang stand-up comedy community. The front stage discusses public appearances that are tailored to audience expectations, while the back stage contains various preparations that are not shown to the public. The formation of this image is not only based on individuals, but also involves teamwork to compile and manage content to suit the Instagram algorithm and not deviate from the boundaries set by the community. That way, a positive self-image will be formed, when that happens indirectly it will make the portfolio on Instagram good, which can bring potential to be glanced at by clients to collaborate or enter other entertainment worlds.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Media sosial; Instagram; Citra diri; Komunitas; Stand Up Comedy
Subjects: 300 Social sciences > 307 Communities
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 69201 - Sosiologi
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 21 Nov 2025 04:02
Last Modified: 21 Nov 2025 04:02
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/28346

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics