Studi komparatif penafsiran Muhammad Husain Thabâthabâ’i dan Muhammad Quraish Shihab tentang Millah Ibrâhîm
Rohmat, Nur (2014) Studi komparatif penafsiran Muhammad Husain Thabâthabâ’i dan Muhammad Quraish Shihab tentang Millah Ibrâhîm. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.
094211023_coverdll.pdf - Accepted Version
Download (555kB) | Preview
094211023_Bab1.pdf - Accepted Version
Download (104kB) | Preview
094211023_Bab2.pdf - Accepted Version
Download (183kB) | Preview
094211023_Bab3.pdf - Accepted Version
Download (220kB) | Preview
094211023_Bab4.pdf - Accepted Version
Download (113kB) | Preview
094211023_Bab5.pdf - Accepted Version
Download (16kB) | Preview
094211023_Bibliografi.pdf - Bibliography
Download (28kB) | Preview
Abstract
Millah Ibrâhîm menurut ahli tafsir sering kali di tafsiri sebagai ajaran Nabi Ibrahim atau emberio sebuah agama yang formal akan tetapi menurut Jerald F Dirk Islam, Yahudi, Nasrani mengklaim bahwa mereka sama penganut millah Ibrâhîm, kemudian bagaimana batasan millah Ibrâhîm.
Penelitian ini bertujuan, pertama untuk mengetahui penafsiran Muhammad Husain Thabâthabâ’i dalam Tafsîr al Mîzân, kedua untuk mengetahui penafsiran Muhammad Quraish Shihab dalam Tafsîr al Misbâh, ketiga untuk mengetahui relevansi penafsiran kedua mufassir tersebut dalam kehidupan sekarang.
Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan yaitu jenis penelitian dengan menelaah buku atau data-data tertulis yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini, sumber primer penelitian ini mengunakan Tafsîr al Mîzân dan Tafsîr al Misbâh, sedangkan sumber skunder adalah kitab-kitab tafsir dan buku-buku serta majalah yang mendukung penafsiran ini, untuk memperoleh analisa peneliti mengunakan metode studi komparatif yaitu membandingkan pemikiran Muhammad Husain Thabâthabâ’i dalam Tafsîr al Mîzân dan Muhammad Quraish Shihab dalam Tafsîr al Misbâh.
Hasil penelitian ini adalah pertama, Millah Ibrâhîm menurut Thabâthabâ’i dalam Tafsîr al Mîzân adalah ajaran yang satu dari ajaran semua Nabi termasuk Nabi Ibrahim dan Nabi lainnya yang menentang kemusyrikan, bebas dari kemusyrikan dan mengajarkan ketauhidan. Kedua, Millah Ibrâhîm menurut M. Quraish Shihab dalam Tafsîr al Misbâh adalah prinsip-prinsip ajaran Islam yang dianut oleh Nabi Muhammad dari Nabi Ibrahim yang beriri ketauhidan, fitrah, moderasi, penegakan keadilan dan keramah tamahan. Ketiga, Relevansi millah Ibrâhîm adalah agama tidak perlu saling mencari kebenaran sendiri, tidak ada upaya pemaksaan agama satu dengan yang lainnya, karena manusia sudah dibekali oleh Allah kecerdasan spiritual. Akan tetapi kecerdasan spiritual itu akan berfungsi dengan baik, jika berpedoman ilmu pengetahuan yang bersumber dari Allah, tidak mengandalkan kekerasan dalam bertindak, tetapi lebih mengedepankan nilai spiritual dan rasionalitas. Jadi millah Ibrâhîm adalah sumber ajaran yang tidak membedakan kenabian, suku, fanatisme, dalam berhubungan bermasyarakat lebih mengedepankan amar ma’rûf dan nahî munkar yang bebas dari permusuhan, menerima ajaran nabi sebelumnya tanpa berargumen wahyu dan kenabian.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: Dr. Syafi'i, M. Ag.; H. Ulin Niam Masruri, MA. |
Uncontrolled Keywords: | Millah Ibrâhîm; Agama Ibrahim |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Nur yadi |
Date Deposited: | 03 Dec 2014 02:02 |
Last Modified: | 03 Dec 2014 02:02 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/2836 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year