Akulaku merupakan marketplace yang menyediakan berbagai macam fitur seperti situs belanja online, investasi digital, dan kebutuhan keuangan salah satunya seperti fitur Cuan Santai. Praktik invite member dalam Cuan Santai mengharuskan mitra menawarkan orang lain agar menjadi teman tingkat I (P1) dengan cara meminjam uang di Akulaku dan melunasinya. Ketika P1 melakukan hal yang sama seperti mitra dan berhasil mengajak orang lain sebagai P2 dan seterusnya, maka mitra akan mendapatkan bonus dari invite member tersebut. Hal ini dirasa merugikan P1 dan seterusnya karena mitra tidak menginformasikan secara lengkap dan transparan mengenai bonus yang didapatkan oleh mitra dari hasil kerja P1. Padahal transaksi yang dilakukan dalam Islam harus berlandaskan sesuai prinsip syariah, salah satunya terhindar dari gharar (ketidakjelasan/penipuan).
Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan yuridis empiris. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data sekunder dan data primer serta dari data tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif analisis, yakni menggambarkan kondisi, situasi, atau fenomena yang tertuang dalam data yang diperoleh.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, sistem strategi pemasaran produk yang digunakan dalam fitur Cuan Santai yaitu berupa invite member yang praktiknya mirip dengan Multi Level Marketing (MLM). Kedua, strategi pemasaran yang ada dalam praktik invite member ini tidak sesuai dengan hukum Islam karena adanya ketidakadilan dan unsur gharar (ketidakjelasan/penipuan) sehingga hukumnya haram.