Nurul Aniisah, 2001036082, “Implementasi Fungsi Actuating Dakwah di Panti Asuhan Ar-Rohmah Ngaliyan Semarang” Skripsi program jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Walisongo Semarang.
Yatim piatu merupakan bagian warga negara yang memiliki kewajiban dan hak yang sama dengan masyarakat umumnya dalam hal perlindungan, pendidikan maupun dalam hal penghidupan kesehariannya. Merawat serta melindungi anak bukanlah kewajiban orang tua biologisnya saja, akan tetapi menjadi kewajiban kita semua sebagai umat manusia. Dakwah, sebagai upaya ajakan dan dorongan da’i, memiliki peran dalam membentuk karakter individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pengimplementasian fungsi actuating dakwah di Panti Asuhan Ar-Rohmah Ngaliyan Semarang, serta memahami pelaksanaan dan kendala nya.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, karena penelitian ini lebih menekankan analisis terhadap fenomena dan menjawab pertanyaan penelitian melalui cara berfikir formal. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawan cara, observasi, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul penulis mengggunakan teknik analisa seperti Reduksi data, Penyajian data, serta teknik penarikan kesimpulan atau verifikasi data untuk proses analisa data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi fungsi actuating dakwah di Panti Asuhan Ar-Rohmah ini melibatkan pengurus memberikan contoh nyata kepada para asatidz, efektif karena asatidz atau pengajar lebih mudah menerima dan mengamalkannya. Adapun kendala yang diidentifikasi mencakup faktor internal di Panti Asuhan dan faktor eksternal seperti kualitas sumber daya manusia dan manajemen sarana prasarana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fungsi actuating dakwah telah diterapkan secara efektif melalui motivasi tulus, koordinasi harmonis, dan perluasan kerja sama dakwah. Peran pemimpin seperti KH Parsin Abdullah menjadi kunci dalam membangun semangat Islami dan sinergi antara pengurus, pengajar, dan anak asuh. Program dakwah berbasis pembinaan akhlak dan kolaborasi dengan pondok pesantren menciptakan lingkungan yang kondusif dan strategis. Dukungan pengurus melalui arahan, evaluasi, pelatihan interaktif, dan pemanfaatan teknologi digital memperluas jangkauan dakwah, menunjukkan komitmen menciptakan lingkungan dakwah yang inspiratif dan berkelanjutan.