Penelitian ini membahas tentang praktik jasa penitipan kucing yang dilakukan di Star Paws Petshop. Penitipan kucing masuk dalam akad wadi’ah, yang mana pemberian upah diberikan sebagai balasan atas jasa yang diterima. Namun, dalam hal ini penitip tidak segera mengambil kucingnya dan upah tidak segera di berikan pada pihak yang dititipi. Hal tersebut meyebabkan kerugian pada pihak penitipan. Berdasarkan permasalahan yang ada terdapat dua rumusan masalah yaitu: 1) Bagaimana mekanisme praktik penitipan kucing di Star Paws Petshop? 2) Bagaimana perspektif hukum islam terhadap praktik jasa penitipan kucing di Star Paws Petshop?
Metode yang digunakan adalah kualitatif yang sifatnya field research dengan pendekatan normatif empiris dan metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi yang nantinya data tersebut akan diolah dengan data yang berasal dari jurnal, dokumen, dan penelitian sebelumnya.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Pelaksanaan akad dalam praktik penitipan di Star Paws Petshop telah sesuai dengan rukun akad wadi’ah yang mana mekanisme penitipannya menggunakan jangka waktu harian, pembayaran upahnya dibayarkan setengah di awal akad dan pelunasannya di akhir saat pemilik kucing mengambil kucingnya di Star Paws Petshop. Dalam perspektif hukum Islam praktik penitipan di Star Paws Petshop syarat sahnya telah terpenuhi dan sesuai dengan akad wadi’ah. Antara penitip dan pihak jasa penitipan telah saling rela dalam transaksinya dan tidak adanya unsur paksaan serta unsur gharar (penipuan) di dalamnya. Akad penitipan ini termasuk dalam kategori akad wadi’ah yad al-amanah dan upah yang diberikan untuk pihak yang dititipi sebagai imbalan karena telah menjaga dan merawat kucing yang dititipkan di Star Paws Petshop maka diperbolehkan.