Strategi sentra kerajinan tembaga dan kuningan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat : studi pada sentra kerajinan nuansa art Dusun Tumang Desa Cepogo Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali
Assyahida, Nurun Nisa (2025) Strategi sentra kerajinan tembaga dan kuningan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat : studi pada sentra kerajinan nuansa art Dusun Tumang Desa Cepogo Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_2006026056_Nurun_Nisa_Assyahida.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (3MB)
Abstract
Eksistensi sentra kerajinan tembaga dan kuningan di Dusun Tumang, Desa Cepogo, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali menjadi salah satu fenomena yang menarik untuk dikaji dalam kaitannya dengan strategi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sentra kerajinan tembaga dan kuningan di Dusun Tumang faktanya mampu membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar serta dapat membantu pemerintah dalam menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan di Desa Cepogo. Salah satu sentra kerajinan yang ikut berkontribusi dalam mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran adalah sentra kerajinan Nuansa Art yang dimiliki oleh Ibu Mimik Sriningsih. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang dilakukan sentra kerajinan Nuansa Art dan dampak impelementasi strategi yang dilakukan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini yakni data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi non partisipan, wawancara tidak terstruktur dan dokumentasi. Teknik purposive sampling digunakan untuk menentukan informan dalam penelitian ini, diantaranya yaitu pemilik usaha Nuansa Art, pengrajin Nuansa Art, karyawan marketing, dan Kepala Desa Cepogo. Kemudian, data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teori yang digunakan untuk mengkaji penelitian ini adalah Teori Struktural Fungsional Talcott Parson.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang dilakukan sentra kerajinan Nuansa Art dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Dusun Tumang Desa Cepogo meliputi strategi peningkatan kualitas produk dan strategi pengembangan jaringan pemasaran. Dalam meningkatkan dan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, strategi yang dilakukan diantaranya rekrutmen masyarakat sebagai tenaga kerja lokal, program pelatihan kerajinan, dan peningkatan inovasi produk. Sementara, strategi yang dilakukan untuk pengembangan jaringan pemasaran yaitu pameran produk, pemasaran digital, dan kerjasama dengan toko dengan sistem konsinyasi. Adapun dampak implementasi strategi yang dilakukan sentra kerajinan Nuansa Art telah terbukti secara siginfikan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Dusun Tumang Desa Cepogo. Dampak ekonomi yang dirasakan yaitu peningkatan pendapatan dan penciptaan lapangan kerja baru. Sementara itu, dampak sosial yang dirasakan yaitu adanya pelestarian budaya dan dapat memperkuat ikatan sosial di dalam masyarakat. Dalam mengembangkan dan mempertahankan keberlanjutan sentra kerajinan Nuansa Art sangat bergantung pada bagaimana empat fungsi imperative dalam skema AGIL Talcott Parson yaitu fungsi adaptasi, pencapaian tjuan, integrasi, dan latensi. Dimana Nuansa Art dalam fungsi adaptasi harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya, dalam fungsi pencapaian tujuan Nuansa Art harus memiliki tujuan yang harus dicapai, dalam fungsi integrasi harus membangun hubungan yang harmonis antara pemilik, pengrajin, dan pihak yang diajak bekerjasama. Kemudian dalam fungsi latensi digunakan Nuansa Art untuk mempertahankan pola yang ada yaitu keahlian pengrajin agar tidak tidak tergerus oleh faktor eksternal.
ABSTRACT:
The existence of copper and brass craft centers in Tumang Hamlet, Cepogo Village, Cepogo District, Boyolali Regency is one of the interesting phenomena to be studied in relation to strategies in improving community welfare. The copper and brass craft center in Tumang Hamlet is in fact able to op surrounding community and can help the government in reducing unemployment and poverty in Cepogo Village. One of the craft centers that has contributed to reducing poverty and unemployment is the Nuansa Art craft center owned by Mrs. Mimik Sriningsih. Therefore, this research aims to find out the Nuansa Art craft center and the impact of strategy implementation in improving community welfare.
This research is a field research using qualitative methods and descriptive approaches. The data sources in this research are primary data and secondary data. Data collection techniques used non-participant observation, unstructured interviews and documentation. The purposive sampling technique wa the informants in this research, including Nuansa Art business owners, Nuansa Art craftsmen, marketing employees, and the Head of Cepogo Village. Then, the data obtained in this study were analyzed through data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The theory used to examine this research Functional Structural Theory.
The results of this study show that the strategies carried out by the Nuansa Art craft center in improving the welfare of the Tumang Hamlet community in Cepogo Village include product quality improvement strategies and marketing network development strategies. In improving and producing high-q strategies include recruiting the community as a local workforce, craft training programs, and increasing product innovation. Meanwhile, strategies for developing marketing networks include product exhibitions, digital marketing, and cooperation with consignment shops. The impact of the implementation o out by the Nuansa Art craft center has proven to be significantly able to improve the welfare of the people of Tumang Hamlet, Cepogo Village. The economic impacts include increased income and the creation of new jobs. Meanwhile, the social impact is cultural preservation. In developing and maintaining t the Nuansa Art craft center, the four imperative functions in Talcott Parson's AGIL scheme are adaptation, goal achievement, integration and latency. In the adaptation function, Nuansa Art must be able to adapt to its environment, in the goal achievement function, Nuansa Art must have goals that must integration function, it must build a harmonious relationship between the owner, craftsmen, and the parties they work with. Then in the latency function used by Nuansa Art to maintain existing patterns, namely the expertise of craftsmen so as not to be eroded by external factors.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Sentra kerajinan; Kesejahteraan masyarakat |
| Subjects: | 300 Social sciences > 360 Social services; association > 362 Social welfare problems and services |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 69201 - Sosiologi |
| Depositing User: | Miswan Miswan |
| Date Deposited: | 25 Nov 2025 02:23 |
| Last Modified: | 25 Nov 2025 02:23 |
| URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/28406 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year
