Pemberdayaan anak jalanan : studi pada Yayasan Emas Indonesia Kota Semarang

Safitri, Desti Isnaini (2024) Pemberdayaan anak jalanan : studi pada Yayasan Emas Indonesia Kota Semarang. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_2006026082_Desti_Isnaini_Safitri] Text (Skripsi_2006026082_Desti_Isnaini_Safitri)
Skripsi_2006026082_Desti_Isnaini_Safitri.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Pemberdayaan masyarakat ialah proses mengupayakan masyarakat yang lemah untuk mencapai kemandirian serta memperbaiki situasi individu menjadi lebih baik. Pemberdayaan anak jalanan merupakan bagian dari pemberdayaan masyarakat. Upaya pemberdayaan ini dilakukan karena banyaknya kejadian yang dialami oleh anak jalanan seperti kekerasan sesama anak jalanan, penggunaan narkoba, mencuri, eksploitasi pekerjaan, bahkan dapat melakukan seks bebas. Melihat kondisi ini, lembaga sosial yang bernama Yayasan Emas Indonesia hadir untuk memberikan pemberdayaan kepada anak jalanan, khususnya anak jalanan yang berada di Kota Semarang. Pemberadayaan anak jalanan yang dilakukan oleh Yayasan Emas Indonesia Kota Semarang, menjadi salah satu fenomena yang menarik untuk diteliti dan dikaji. Yayasan Emas Indonesia memiliki keistimewaan tersendiri, yaitu salah satu rumah singgah yang berdiri sendiri dan aktif melayanai 24 jam anak jalanan di Kota Semarang. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguraikan Peran Yayasan Emas Indonesia Kota Semarang dalam pemberdayaan anak jalanan dan dampak yang dihasilkan Yayasan Emas Indonesia Kota Semarang dalam proses pemberdayaan anak jalanan.
Penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan, yang menggunakan metode kualitatif dan pendekatan deskriprif. Terdapat dua jenis sumber data dalam penelitian ini yang meliputi data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi untuk memperoleh data di lapangan, wawancara secara mendalam, dan dokumentasi melalui berbagai sumber seperti arsip dokumen tertulis maupun gambar. Dalam proses wawancara mendalam, peneliti mengambil informan pembina (informan kunci), sekretaris, koordinator rehab anak dalam, anggota anak jalanan yang masih diberdayakan, dan anggota anak jalanan yang sudah diberdayakan. Analisis data dilakukan dengan memberikan gambaran secara jelas pada objek penelitian kemudian menghubungkan dengan teori yang relevan. Pada penelitian ini teori pemberdayaan Jim Ife digunakan untuk menjelaskan temuan pada lapangan, sehingga menjadi analisis yang informatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Yayasan Emas Indonesia Kota Semarang berperan untuk melakukan pemberdayaan kepada anak jalanan melalui beberapa tahap yaitu pertama melakukan pembinaan moral yang bertujuan untuk pembentukan karakter anak jalanan sehingga mereka bisa membiasakan untuk mandiri tanpa ketergantungan orang lain, sopan santun, serta disiplin. Lebih lanjut, penyadaran potensi juga dilakukan untuk memberikan edukasi dalam bentuk diskusi. Kedua, pihak yayasan melakukan penyaluran berupa soft skill seperti pelatihan membuat kerajinan tangan, pelatihan memasak, dan Bahasa Korea. Ketiga, Yayasan Emas Indonesia Kota Semarang juga memberikan finansial gizi berupa makan tiga kali sehari dan pemberian infrastruktur berupa tempat tinggal. Adapun dampak yang dihasilkan dari proses pemberdayaan anak jalanan yaitu tumbuhnya moral dan sikap disiplin, meningkatnya ilmu pengetahuan dan wawasan dari bantuan pendidikan. Di sisi lain, mereka mendapatkan pekerjaan yang layak di sektor yang dinaungi yayasan dan tidak dinaungi yayasan merupakan salah satu dampak dari pemberdayaan dan penyaluran soft skill yang dilakukan oleh Yayasan Emas Indonesia.

ABSTRACT:
Community empowerment is the process of encouraging weak communities to achieve independence and improve individual situations for the better. Empowering street children is part of community empowerment. This empowerment effort was carried out because of the many incidents experienced by street children, such as violence among street children, drug use, stealing, job exploitation, and even having free sex. Seeing this condition, a social institution called the Indonesian Gold Foundation is here to provide empowerment to street children, especially street children in Semarang City. The empowerment of street children carried out by the Indonesian Gold Foundation in Semarang City is an interesting phenomenon to research and study. The Indonesian Gold Foundation has its own specialty, namely that it is a shelter that stands alone and actively serves street children 24 hours a day in the city of Semarang. Therefore, this research aims to describe the role of the Semarang City Indonesian Gold Foundation in empowering street children and the impact produced by the Semarang City Indonesian Gold Foundation in the process of empowering street children.
This research is a type of field research, which uses qualitative methods and a descriptive approach. There are two types of data sources in this research which include primary and secondary data. Data collection techniques in this research were carried out through observation to obtain data in the field, in-depth interviews, and documentation through various sources such as archives of written documents and images. In the in-depth interview process, researchers took supervisory informants (key informants), secretaries, internal child rehabilitation coordinators, members of street children who were still being empowered, and members of street children who had been empowered. Data analysis is carried out by providing a clear picture of the research object and then connecting it with relevant theories. In this research, Jim Ife's empowerment theory is used to explain findings in the field, so that it becomes an informative analysis.
The results of the research show that the Indonesian Gold Foundation of Semarang City plays a role in empowering street children through several stages, namely first carrying out moral distribution which aims to build the character of street children so that they can get used to being independent without dependence on other people, with good manners and discipline. Furthermore, potential awareness is also carried out to provide education in the form of discussions. Second, the foundation distributes soft skills such as training in making handicrafts, cooking training and Korean language. Third, the Semarang City Indonesian Gold Foundation also provides financial nutrition in the form of three meals a day and provision of infrastructure in the form of housing. The impacts resulting from the process of empowering street children are the growth of morals and disciplinary attitudes, increasing knowledge and insight from educational assistance. On the other hand, getting decent work in sectors that are under the auspices of the foundation and not under the auspices of the foundation is one of the impacts of the empowerment and distribution of soft skills carried out by the Indonesian Gold Foundation.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Pemberdayaan; Anak jalanan; Rumah singgah
Subjects: 300 Social sciences > 360 Social services; association > 362 Social welfare problems and services
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 69201 - Sosiologi
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 25 Nov 2025 02:29
Last Modified: 25 Nov 2025 02:29
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/28407

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics