Perkara dispensasi nikah di Pengadilan Agama Slawi Kabupaten Tegal tercatatat 182 perkara pada tahun 2023, sementara itu di tahun 2021 tercatat 320 perkara dan pada tahun 2022 tercatat 225 perkara majelis hakim memberikan izin dispensasi nikah terhadap anak yang usianya masih di bawah 19 tahun. Pada ketentuan Pasal 26 ayat 1 huruf c Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, hakim mengabulkan permohonan dispensasi nikah sedangkan orang tua masih memiliki tanggung jawab dan anak memiliki hak untuk menentukan pilihannya. Apabila belum siap untuk melangsungkan pernikahan, maka masih bisa ditunda pernikahannya ketika usianya sudah mencukupi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui dispensasi nikah di Pengadilan Agama Slawi Kabupaten Tegal dan untuk mengetahui dispensasi nikah dalam perspektif Undang-Undang Perlindungan Anak
Metode yang digunakan yaitu normatif doktrinal yaitu dengan cara mengkaji ulang Peraturan Perundang-Undang yang diterapkan dalam suatu hukum. Menggunakan pendekatan penelitian yaitu yuridis empiris.
Hasil dari penelitian ini bahwa: 1) Pengabulan permohonan dispensasi nikah, hakim dalam mengabulkan dispensasi nikah memiliki alasan dalam putusan yang sedang diteliti yaitu anak memiliki hubungan yang begitu intim apabila tidak dikabulkan anak dikhawatirkan melakukan perbuatan zina dan takut terjadinya hal yang tidak diinginkan. 2) Pengabulan permohonan dispensasi nikah, tidak mempertimbangkan Undang-Undang Perlindungan Anak hanya melihat dari alasan anak pemohon yang sudah menjalin hubungan yang begitu intim.