Persyaratan khitan bagi perempuan yang akan menikah di Desa Kebonsari Kecamatan Wonoboyo Kabupaten Temanggung merupakan sebuah kebiasaan yang dilakukan masyarakat sebelum melangsungkan pernikahan dimana pelaksanaan khitan perempuan sendiri dianggap akan membawa kemaslahatan bagi perkawinannya kelak. Maka dari itu penulis ingin mengungkapkan bagaimana praktik khitan perempuan sebagai syarat perkawinan menurut masyarakat Desa Kebonsari Kecamatan Wonoboyo Kabupaten Temanggung dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap persyaratan khitan bagi perempuan yang akan menikah di Desa Kebonsari Kecamatan Wonoboyo Kabupaten Temanggung.
Berdasarkan pada judul skripsi diatas maka jenis penelitiannya adalah penelitian kualitatif, penelitian hukumnya non-doktrinal, dengan menggunakan pendekatan yuridis empiris, dan menggunakan metode penelitian lapangan.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa khitan perempuan yang terjadi di Desa Kebonsari Kecamatan Wonoboyo Kabupaten Temanggung merupakan sesuatu yang harus dilakukan sebelum perkawinan, disertai dengan tiga tahapan yakni menyiapkan syarat, praktik khitan perempuan, dan mengonsumsi makanan sesuai yang dianjurkan oleh dukun khitan. Persyaratan khitan perempuan yang akan menikah dapat dikualifikasikan menjadi tiga yaitu perempuan yang sudah menikah, belum menikah, dan menjelang pernikahannya. Sedangkan dalam tinjauan hukum islam dikategorikan ke dalam ‘ūrf fasid,‘ūrf al-khas, dan ‘ūrf fi’li dan tidak bisa dikatakan mendatangkan sebuah kemaslahatan kepada banyak orang khususnya para perempuan yang melakukan praktik khitan tersebut.