Konversi hutan menjadi lahan pertanian di pedesaan : studi di Desa Buloh, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora
Ainunita, Irawati (2025) Konversi hutan menjadi lahan pertanian di pedesaan : studi di Desa Buloh, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_2106026047_Irawati_Ainunita.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Konversi lahan hutan menjadi lahan pertanian merupakan fenomena sosial-ekonomi yang kerap terjadi di berbagai wilayah, terutama di daerah dengan tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap sektor pertanian. Desa Buloh, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora, mengalami perubahan yang Signifikan adibat adanya konversi lahan hutan menjadi lahan pertanian sejak adanya pembebasan lahan pada tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap tindakan yang dilakukan oleh masyarakat ketika melakukan konversi lahan hutan serta perubahan sosial dan ekonomi yang terjadi setelah konversi tersebut.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkandan menjelaskan sifat atau karakteristik perubahan sosial dan ekonomi yang tidak dapat dijelaskan agar mendapatkan gambaran yang jelas terkait bagaimana kondisi sosial dan ekonomi masyarakat setelah adanya konversi lahan hutan menjadi lahan pertanian. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dengan melibatkan berbagai informan kunci, termasuk petani, perangkat desa, dan mandor hutan. Analisis data menggunakan model Milles dan Huberman, yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konversi lahan hutan menjadi lahan pertanian di Desa Buloh tidak semata-mata hanya ikut-ikutan saja, melainkan berdasarkan dari proses mereka berpikir sebelum melakukan tindakan, dengan melakukan berbagai pertimbangan, adapun tindakan yang dilakukan oleh masyarakat dalam konversi lahan hutan menjadi lahan pertanian yaitu: 1) analisis kondisi alam dan kondisi geografis desa yang berada disekitar kawasan hutan produksi, 2) analisis kondisi ekonomi ekonomi, 3) analisis kondisi sosial, 4) analisis lokasi lahan yang akan dikonversi, sera 5) analisis komoditas yang akan ditanam pada lahan konversi tersebut. Perubahan sosial dan ekonomi yang terjadi akibat adanya konversi lahan hutan menjadi lahan pertanian meliputi 1) peningkatan pendidikan, 2) perubahan interaksi sosial, 3) kemampuan menabung, 4) kepemilikan barang, 5) penghasilan. Adanya perubahan-perubahn yang terjadi tersebut, berdampak pada kondisi kehidupan masyarakat sekitar desa tersebu, adapun dampak yang terjadi diantaranya ialah, 1) penyerapan tenaga kerja, 2) status sosial, 3) peningkatan kesejahteraan, 4) peningkatan jumlah kepemilikan barang.
ABSTRACT:
Conversion of forest land to agricultural land is a socio-economic phenomenon that often occurs in various regions, especially in areas with a high level of dependence on the agricultural sector. Buloh Village, Kunduran District, Blora Regency, has experienced significant changes due to the conversion of forest land to agricultural land since land acquisition in 2021. This study aims to reveal the actions taken by the community when converting forest land and the social and economic changes that occur after the conversion.
The research method used in this study is a qualitative method with a descriptive approach that aims to investigate, find, describe and explain the nature or characteristics of social and economic changes that cannot be explained in order to get a clear picture of the social and economic conditions of the community after the conversion of forest land into agricultural land. Data collection was carried out using observation, interview, documentation methods, involving various key informants, including farmers, village officials, and forest foremen. Data analysis used the Milles and Huberman model, which includes data reduction, data presentation, and drawing conclusions.
The results of the study showed that the conversion of forest land into agricultural land in Buloh Village was not merely following suit, but based on their thinking process before taking action, by considering various things, the actions taken by the community in converting forest land into agricultural land are: 1) analysis of natural conditions and geographical conditions of the village located around the production forest area, 2) analysis of economic conditions, 3) analysis of social conditions, 4) analysis of the location of the land to be converted, and 5) analysis of commodities to be planted on the converted land. Social and economic changes that occur due to the conversion of forest land into agricultural land include 1) increased education, 2) changes in social interaction, 3) ability to save, 4) ownership of goods, 5) income. The changes that occur have an impact on the living conditions of the community around the village, the impacts that occur include, 1) absorption of labor, 2) social status, 3) increased welfare, 4) increased number of ownership of goods.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Perubahan sosial; Perubahan ekonomi; Konversi lahan; Pertanian; Pilihan rasional Pedesaan |
| Subjects: | 300 Social sciences > 303 Social processes > 303.4 Social change |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 69201 - Sosiologi |
| Depositing User: | Miswan Miswan |
| Date Deposited: | 25 Nov 2025 07:06 |
| Last Modified: | 25 Nov 2025 07:06 |
| URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/28431 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year
