Pemberdayaan perempuan melalui program PKK : studi di Dasawisma RT 01 RW 01, Desa Sarwodadi, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang
Sabilla, Yulinita (2025) Pemberdayaan perempuan melalui program PKK : studi di Dasawisma RT 01 RW 01, Desa Sarwodadi, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_2106026060_Yulinita_Sabilla.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
Pemberdayaan perempuan ialah suatu upaya yang terstruktur dan terarah yang bertujuan untuk memperkuat status, kedudukan dan keadaan perempuan agar dapat memperoleh kesejahteraan yang setara dengan kaum laki-laki dalam kehidupan berkeluarga dan masyarakat (Zainuddin, dkk, 2023). PKK Desa Sarwodadi menjadi salah satu pelaksana program pemberdayaan ini dengan mengembangkan kegiatan pemanfaatan lahan pekarangan melalui program HATINYA PKK (Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman) serta pengelolaan sampah yang diterapkan di Dasawisma RT 01 RW 01. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pemberdayaan perempuan, dampak yang ditimbulkan, serta faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan program PKK di Dasawisma RT 01 RW 01 Desa Sarwodadi, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan metode kualitatif deskriptif. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Observasi dilakukan terhadap program pemberdayaan perempuan oleh PKK Desa Sarwodadi di Dasawisma RT 01 RW 01, sementara wawancara melibatkan ketua PKK, empat anggota dasawisma, dan dua anggota keluarga mereka. Sementara itu, analisis datanya menggunakan model Miles dkk (2014), yakni kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemberdayaan dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti penyuluhan dan pelatihan, yang mencerminkan strategi education and consciousness raising karena meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kritis perempuan terhadap isu lingkungan rumah tangga. Penyuluhan sebagai proses enabling membuka ruang dialog partisipatif. Pelatihan sebagai proses empowering yang memberi keterampilan praktis yang memperkuat kapasitas perempuan dalam mengelola lingkungan secara mandiri. Sementara itu, kegiatan selapanan dan konseling mencerminkan strategi protecting, karena keduanya menjadi ruang perlindungan sosial dan emosional, memperkuat solidaritas antaranggota, serta menjaga keberlangsungan dukungan dalam komunitas dasawisma. Dampak dari pemberdayaan ini meliputi meningkatnya pengetahuan perempuan, penguatan solidaritas sosial, bertambahnya kontrol terhadap pengelolaan lingkungan serta perubahan lingkungan fisik. Adapun Faktor pendukung program mencakup kepemimpinan PKK yang aktif, solidaritas pengurus dan antusiasme anggota dasawisma. Hambatannya ialah kurangnya dukungan keluarga, keterbatasan dana, dan fasilitas yang belum memadai.
ABSTRACT:
Women's empowerment is a structured and targeted effort that aims to strengthen the status, position and condition of women so that they can obtain welfare that is equal to that of men in family and community life (Zainuddin, et al., 2023). PKK Sarwodadi Village is one of the implementers of this empowerment program by developing yard utilization activities through the HATINYA PKK (Organized, Beautiful and Comfortable Yard) program as well as waste management implemented in Dasawisma RT 01 RW 01.
This study aims to analyze the process of women's empowerment, the impacts caused, and supporting and inhibiting factors in the implementation of the PKK program in Dasawisma RT 01 RW 01 Sarwodadi Village, Comal District, Pemalang Regency.
This research is a field research with descriptive qualitative methods. The data collected consists of primary and secondary data through observation, in-depth interviews, and documentation. Observations were made on the women's empowerment program by the PKK of Sarwodadi Village in Dasawisma RT 01 RW 01, while interviews involved the PKK chair, four members of the dasawisma, and two of their family members. Meanwhile, the data analysis uses the Miles et al (2014) model, namely data condensation, data presentation, and drawing conclusions.
The results of the study show that the empowerment process is carried out through various activities such as counseling and training, which reflect the education and consciousness raising strategy because it increases women's knowledge and critical awareness of household environmental issues. Counseling as an enabling process opens up space for participatory dialogue. Training as an empowering process that provides practical skills that strengthen women's capacity to manage the environment independently. Meanwhile, the selapanan and counseling activities reflect the protecting strategy, because both are spaces for social and emotional protection, strengthening solidarity between members, and maintaining the continuity of support within the dasawisma community. The impacts of this empowerment include increasing women's knowledge, strengthening social solidarity, increasing control over environmental management and changes in the physical environment. The supporting factors for the program include active PKK leadership, the solidarity of the management and the enthusiasm of the dasawisma members. The obstacles are lack of family support, limited funds, and inadequate facilities.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Pemberdayaan perempuan; Program PKK; Dasawisma |
| Subjects: | 300 Social sciences > 360 Social services; association > 362 Social welfare problems and services |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 69201 - Sosiologi |
| Depositing User: | Miswan Miswan |
| Date Deposited: | 26 Nov 2025 01:48 |
| Last Modified: | 26 Nov 2025 01:48 |
| URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/28433 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year
