Eksistensi perempuan penjual jamu gendong : studi di Desa Tridonorejo, Kec. Bonang, Kab. Demak

Gusna, Muhammad Yusuf (2025) Eksistensi perempuan penjual jamu gendong : studi di Desa Tridonorejo, Kec. Bonang, Kab. Demak. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_2106026111_Muhammad_Yusuf_Gusna] Text (Skripsi_2106026111_Muhammad_Yusuf_Gusna)
Skripsi_2106026111_Muhammad_Yusuf_Gusna.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB)

Abstract

Perempuan penjual jamu gendong merupakan pelaku ekonomi tradisional yang menjajakan jamu ramuan herbal dengan cara digendong dan dipasarkan di desa dengan cara berkeliling. Profesi penjual jamu gendong berfungsi sebagai sumber penghasilan dan juga sarat akan nilai budaya dan simbol kearifan lokal. Perempuan penjual jamu gendong di Desa Tridonorejo merupakan pelaku ekonomi tradisional yang menjajakan jamu ramuan herbal dengan cara digendong dan dipasarkan di desa dengan cara berkeliling. Profesi penjual jamu gendong berfungsi sebagai sumber penghasilan dan juga sarat akan nilai budaya dan simbol kearifan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses stigma dan strategi eksistensi perempuan penjual jamu gendong di Desa Tridonorejo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak.
Penelitian merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber data primer dan sekunder dengan teknik pengumpulan data melalui observasi non partisipasi dan wawancara tidak terstruktur menggunakan tujuh informan dan dokumentasi. Adapun analisis data dalam penelitian ini yaitu menggunakan model Milles dan Huberman dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarika kesimpulan. Secara substansif dan analisis penelitian ini menggunakan konstruksi realitas sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckmann (1996) untuk menganalisis terbentuknya stigma dan menghasilkan eksistensi perempuan penjual jamu gendong di Desa Tridonorejo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan penjual jamu di Desa Tridonorejo mengalami dua jenis stigma, yaitu stigma internal berupa perasaan minder dan stigma eksternal berupa pandangan negatif dari masyarakat yang mengobjektifikasi profesi mereka. Stigma tersebut merupakan konstruksi sosial yang dipengaruhi oleh norma patriarkal dan diperkuat melalui proses sosial yang dijelaskan oleh teori konstruksi sosial Berger dan Luckmann. Eksistensi perempuan penjual jamu gendong dihadirkan dengan beberapa strategi khusus. Strategi mempertahankan originalitas, stratehgi mempertahankan kualitas jamu, dan strategi ruang pemasaran baru. Strategi eksistensi yang dijalankan oleh perempuan penjual jamu gendong di Desa Tridonorejo menunjukkan upaya bertahan dan menyesuaikan diri di tengah tekanan sosial dan perubahan zaman.

ABSTRACT:
Female herbal medicine sellers are traditional economic actors who sell herbal concoctions by carrying them on their backs and marketing them in villages by going around. The profession of herbal medicine sellers functions as a source of income and is also full of cultural values and symbols of local wisdom. Female herbal medicine sellers in Tridonorejo Village are traditional economic actors who sell herbal concoctions by carrying them on their backs and marketing them in villages by going around. The profession of herbal medicine sellers functions as a source of income and is also full of cultural values and symbols of local wisdom. This study aims to determine the stigma process and existence strategies of female herbal medicine sellers in Tridonorejo Village, Bonang District, Demak Regency.
This research is a qualitative research with a descriptive approach. This research uses a field research type. The data sources used in this study are primary and secondary data sources with data collection techniques through non-participatory observation and unstructured interviews using seven informants and documentation. The data analysis in this study uses the Milles and Huberman model by means of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Substantively and analytically, this study uses the social reality construction of Peter L. Berger and Thomas Luckmann (1996) to analyze the formation of stigma and the resulting existence of female herbal medicine sellers in Tridonorejo Village.
The results of the study indicate that female herbal medicine sellers in Tridonorejo Village experience two types of stigma, namely internal stigma in the form of feelings of inferiority and external stigma in the form of negative views from society that objectify their profession. This stigma is a social construction influenced by patriarchal norms and reinforced through social processes explained by Berger and Luckmann's social construction theory. The existence of female herbal medicine sellers is presented with several specific strategies. Strategy to maintain originality, strategy to maintain herbal medicine quality, and new marketing space strategy. The existence strategy carried out by female herbal medicine sellers in Tridonorejo Village shows an effort to survive and adapt amidst social pressure and changing times.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Perempuan; Jamu gendong; Konstruksi sosial
Subjects: 300 Social sciences > 301 Sociology and anthropology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 69201 - Sosiologi
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 28 Nov 2025 02:02
Last Modified: 28 Nov 2025 02:02
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/28457

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics