Pengobatan tradisional di era modern : studi pengobatan sangkal putung di Kota Semarang
Aziz, Ahmad Muzaki (2025) Pengobatan tradisional di era modern : studi pengobatan sangkal putung di Kota Semarang. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_2106026114_Ahmad_Muzaki_Aziz.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
Pengobatan tradisional Sangkal Putung, sebagai praktik perawatan kesehatan yang telah ada sejak tahun 2000an dan diwariskan secara turun-temurun, tetap menjadi bagian integral dari sistem kesehatan di Indonesia, khususnya dalam konteks masyarakat Jawa. Sangkal Putung, yang berfokus pada penyembuhan masalah tulang seperti patah atau dislokasi, menarik perhatian karena keunikannya dalam menggabungkan pemijatan, penggunaan ramuan tradisional, dan ritual atau doa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode pengobatan tradisional Sangkal Putung sebagai alternatif penanganan cedera tulang di tengah perkembangan pengobatan era modern di Kota Semarang.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menggali lebih dalam fenomena pengobatan tradisional Sangkal Putung di Kota Semarang. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan terhadap praktisi pengobatan tradisional Sangkal Putung di Kota Semarang, dokumentasi, wawancara mendalam dengan batra (praktisi pengobatan tradisional) pengobatan sangkal putung di Kota Semarang yang masih aktif menjalankan praktiknya. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang komprehensif mengenai praktik pengobatan tradisional Sangkal Putung di Kota Semarang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengobatan tradisional Sangkal Putung masih eksis dan relevan di Kota Semarang karena beberapa faktor, seperti biaya yang lebih terjangkau, kemudahan akses, dan kepercayaan masyarakat terhadap efektivitas metode yang digunakan. Praktik Sangkal Putung melibatkan teknik-teknik manual seperti pemijatan pada area cedera untuk menyelaraskan kembali tulang yang tergeser, penggunaan minyak urut atau ramuan herbal untuk mempercepat penyembuhan. Pengobatan Sangkal Putung merupakan metode tradisional yang unik dan kompleks menggabungkan keterampilan teknis pengetahuan tentang bahan alami, keyakinan spiritual, dan intuisi serta doa atau ritual yang dipercaya memberikan kekuatan tambahan. Penelitian ini memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai pengobatan tradisional Sangkal Putung sebagai bagian dari kekayaan budaya dan kearifan lokal masyarakat Kota Semarang. Sangkal Putung memiliki kelebihan yakni biayanya yang sangat terjangkau. Pasien biasanya hanya membayar secara sukarela sesuai kemampuan mereka, sehingga pengobatan ini menjadi solusi bagi masyarakat dengan keterbatasan ekonomi. Namun, di balik kelebihannya, Sangkal Putung memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Salah satu kelemahan utamanya adalah kurangnya pelatihan formal bagi para praktisi. Sebagian besar praktisi hanya mengandalkan ilmu yang diwariskan secara turun-temurun tanpa pendidikan medis formal
ABSTRACT:
Traditional medicine Sangkal Putung, as a healthcare practice that has existed since the 2000s and has been passed down through generations, remains an integral part of Indonesia's health system, particularly within the context of Javanese society. Sangkal Putung, which focuses on treating bone-related issues such as fractures or dislocations, attracts attention due to its unique combination of massage techniques, the use of traditional herbal remedies, and rituals or prayers. This study aims to explore the methods of traditional Sangkal Putung treatment as an alternative for addressing bone injuries amidst the development of modern medicine in Semarang City.
This research employs a qualitative method to delve deeper into the phenomenon of Sangkal Putung traditional medicine in Semarang City. Data was collected through field observations of active Sangkal Putung practitioners in Semarang City, documentation, and in-depth interviews with *batra* (traditional medicine practitioners) who continue to practice Sangkal Putung. Data analysis was conducted using a descriptive qualitative method to provide a comprehensive overview of the traditional Sangkal Putung treatment practices in Semarang City.
The results of the study indicate that Sangkal Putung traditional medicine remains relevant and prevalent in Semarang City due to several factors, such as its affordability, ease of access, and the community's trust in the effectiveness of its methods. Sangkal Putung practices involve manual techniques such as massaging the injured area to realign displaced bones, using massage oils or herbal remedies to accelerate healing. Sangkal Putung is a unique and complex traditional method that combines technical skills, knowledge of natural ingredients, spiritual beliefs, intuition, and prayers or rituals believed to provide additional strength. This research provides deeper insights into Sangkal Putung as part of the cultural heritage and local wisdom of Semarang City's community. Sangkal Putung has advantages, particularly its affordability. Patients typically pay voluntarily according to their financial capacity, making this treatment a solution for economically disadvantaged communities. However, despite its benefits, Sangkal Putung has several shortcomings that need attention. One major weakness is the lack of formal training for practitioners. Most practitioners rely solely on knowledge passed down through generations without any formal medical education.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Pengobatan tradisional; Sangkal putung; Era modern; Kota Semarang |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 610 Medical sciences Medicine |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 69201 - Sosiologi |
| Depositing User: | Miswan Miswan |
| Date Deposited: | 28 Nov 2025 07:13 |
| Last Modified: | 28 Nov 2025 07:13 |
| URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/28460 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year
