Kecantikan sebagai identitas gender : konstruksi realitas di media sosial Instagram pada akun @sintiaike2_

Safitri, Suci (2025) Kecantikan sebagai identitas gender : konstruksi realitas di media sosial Instagram pada akun @sintiaike2_. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_2106026123_Suci_Safitri] Text (Skripsi_2106026123_Suci_Safitri)
Skripsi_2106026123_Suci_Safitri.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB)

Abstract

Kecantikan dan identitas gender merupakan dua konsep yang saling terikat dalam membentuk citra diri di ruang digital. Kecantikan tidak lagi sekedar persoalan estetika, tetapi juga sarana untuk menegosiasikan identitas gender, terutama dalam platform media sosial seperti instagram. Akun @sintiaike2_ membangun representasi diri yang menantang norma kecantikan konvensional dan memperlihatkan kebebasan berekspresi dalam menampilkan gender di media sosial. Fokus penelitian ini terletak pada bentuk ekspresi yang ditampilkan oleh akun @sintiaike2_ berupa gaya makeup, pakaian, dan perawatan diri. Kemudian mengapa pemilik akun @sintiaike2_ menggunakan ekspresi tersebut dalam unggahannya, sehingga terdapat dampak kepada followers dari bentuk ekspresi yang ditampilkan oleh akun @sintiaike2_.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan netnografi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan virtual. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber data primer dan sekunder dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara terstruktur menggunakan 10 informan dan dokumentasi. Adapun analisis data dalam penelitian ini menggunakan Miles dan Huberman dengan cara reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Secara substansif dan analisis penelitian ini menggunakan teori Simulasi, Simulakra, dan Hiperealitas Jean Baudrillard (1994) untuk menganalisis bagiamana media sosial berperan aktif dalam mengubah realitas asli menjadi realitas tersendiri.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akun @sintiaike2_ memanfaatkan ekspresi kecantikan dan gender seperti pakaian, makeup, dan perawatan diri sebagai bentuk representasi diri di media sosial. Akun ini menciptakan tampilan yang sempurna sehingga memberikan dampak kepada followers untuk meniru gaya hidup, perawatan diri, perubahan persepsi tentang kecantikan dan gender di era kemajuan teknologi saat ini. Karena di era media sosial saat ini terdapat banyak influencer termasuk @sintiaike2_ dengan berbagai

cara menampilkan unggahan yang terlihat begitu ideal dalam hal kecantikan dan gender. Selain itu @sintiaike2_ juga memanfaatkan berbagai fitur yang ada untuk merubah tampilan menjadi terlihat lebih sempurna. Dengan demikian, akun @sintiaike2_ menunjukkan bahwa di era sekarang kecantikan dan gender tidak hanya sebatas norma yang ada di masyarakat tetapi juga dipengaruhi oleh konstruksi realitas media sosial yang membentuk sudut pandang baru bagi masyarakat saat ini.

ABSTRACT:
Beauty and gender identity are two concepts that are intertwined in shaping self-image in the digital space. Beauty is no longer just an aesthetic issue, but also a means to negotiate gender identity, especially in social media platforms such as Instagram. The @sintiaike2_ account builds self-representations that challenge conventional beauty norms and demonstrate freedom of expression in presenting gender on social media. The focus of this research lies on the forms of expression displayed by the @sintiaike2_ account in the form of makeup, clothing, and self-care styles. Then why the account owner @sintiaike2_ uses these expressions in his uploads, so that there is an impact on followers from the form of expression displayed by the @sintiaike2_ account.
This research is a qualitative research with a netnography approach. This research uses a type of virtual field research. The data sources used in this research are primary and secondary data sources with data collection techniques through observation and structured interviews using 10 informants and documentation. The data analysis in this study uses Miles and Huberman by reducing data, presenting data, and conclusions. Substantively and the analysis of this research uses Jean Baudrillard's Simulation, Simulacra, and Hyperreality theory (1994) to analyze how social media plays an active role in changing the original reality into its own reality.
The results of this study show that the @sintiaike2_ account utilizes beauty and gender expressions such as clothing, makeup, and self-care as a form of self-representation on social media. This account creates a perfect look so that it has an impact on followers to imitate lifestyles, self-care, changes in perceptions of beauty and gender in the current era of technological advances. Because in the current era of social media there are many influencers including @sintiaike2_ with various ways of displaying uploads that look so ideal in terms of beauty and gender. In addition, @sintiaike2_ also utilizes various existing features to change the appearance to look more perfect. Thus, the @sintiaike2_ account shows that in the current era beauty and gender are not only limited to the norms that exist in society but are also influenced by the construction of social media reality that forms a new perspective for today's society.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Kecantikan; Identitas gender; Media sosial; Instagram; Hiperealitas
Subjects: 300 Social sciences > 305 Social groups > 305.3 People by gender or sex
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 69201 - Sosiologi
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 28 Nov 2025 08:37
Last Modified: 28 Nov 2025 08:37
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/28465

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics