Toxic relationship dalam hubungan romantis : studi pada mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Setiawati, Ine Putri (2025) Toxic relationship dalam hubungan romantis : studi pada mahasiswa UIN Walisongo Semarang. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_2106026133_Ine_Putri_Setiawati] Text (Skripsi_2106026133_Ine_Putri_Setiawati)
Skripsi_2106026133_Ine_Putri_Setiawati.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Toxic relationship adalah fenomena hubungan interpersonal yang ditandai oleh ketidakseimbangan kekuasaan, kontrol, serta perilaku merugikan baik secara psikologis maupun fisik, yang sering kali berakar dari pola interaksi tidak sehat di lingkungan keluarga dan terbawa ke hubungan romantis dewasa, sehingga memunculkan siklus perilaku beracun yang berulang. Fenomena ini juga ditemukan secara nyata di UIN Walisongo Semarang, sebagaimana hasil riset dengan PSGA dan WHPDC, yang menunjukkan bahwa toxic relationship di lingkungan kampus kerap dipicu oleh dominasi gender dan ketimpangan kekuasaan dalam relasi, sehingga berdampak negatif pada kesehatan mental, kesejahteraan psikologis, dan kualitas hidup mahasiswa, baik laki-laki maupun perempuan. Adapun tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui bentuk-bentuk kekerasan toxic relationship yang telah dialami korban di kalangan mahasiswa UIN Walisongo Semarang, dan dampak yang timbul akibat toxic relationship yang dialami korban di kalangan mahasiswa UIN Walisongo Semarang.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian (field research) dan metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deksriptif untuk mendalami bentuk, pola dan dampak toxic relationship yang dialami oleh para korban. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan non partisipatoris, wawancara semi struktur yang termasuk dalam wawancara mendalam dan dokumentasi. Dalam prosesnya, peneliti melakukan wawancara dengan 5 informan korban toxic relationship yang mengalami bentuk kekerasan verbal atau emosional, ekonomi dan fisik. Teori yang digunakan adalah teori gender Mansour Fakih dengan asumsi pola pembentukan gender menjadi masalah utama dalam tubuh masyarakat, karena konsep-konsep yang terkandung di dalamnya sering kali menimbulkan ketidaksetaraan dan perlakuan tidak adil antara laki-laki dan perempuan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa toxic relationship adalah hubungan yang didominasi pola interaksi negatif seperti kontrol berlebihan, komunikasi tidak sehat, manipulasi, gaslighting, dan kekerasan dalam berbagai bentuk, yang menyebabkan salah satu pihak merasa dirugikan, kehilangan kebebasan, privasi, serta kepercayaan diri. Berdasarkan penelitian terhadap mahasiswa UIN Walisongo Semarang, pola ini berkembang melalui siklus perilaku seperti dominasi, posesif, isolasi sosial, komunikasi satu arah, dan kurangnya dukungan emosional, sehingga korban mengalami tekanan psikologis dan kehilangan rasa percaya diri. Dampak dari toxic relationship tidak hanya merusak kualitas hubungan, tetapi juga menimbulkan kerusakan mendalam pada aspek psikis (stres, kecemasan, trauma), sosial (isolasi, kehilangan dukungan), perilaku (menarik diri, abai terhadap diri sendiri), dan fisik (cedera, gangguan tidur), sehingga diperlukan upaya pemulihan yang komprehensif serta dukungan lingkungan agar korban dapat bangkit dan membangun kembali kualitas hidupnya.

ABSTRACT:
Toxic relationships are interpersonal relationship phenomena characterized by an imbalance of power, control, and detrimental behavior both psychologically and physically, which are often rooted in unhealthy interaction patterns in the family environment and carried over into adult romantic relationships, giving rise to a cycle of repeated toxic behavior. This phenomenon was also found in real terms at UIN Walisongo Semarang, as research results with PSGA and WHPDC showed that toxic relationships on campus are often triggered by gender dominance and power imbalances in relationships, thus negatively impacting mental health, psychological well-being, and quality of life of students, both male and female. The purpose of this study was to determine the forms of toxic relationship violence experienced by victims among UIN Walisongo Semarang students, and the impacts arising from toxic relationships experienced by victims among UIN Walisongo Semarang students.
This study uses a type of research (field research) and the method used is a qualitative method with a descriptive approach to explore the forms, patterns and impacts of toxic relationships experienced by victims. Data were collected through non-participatory field observations, semi-structured interviews included in in-depth interviews and documentation. In the process, researchers conducted interviews with 5 informants who were victims of toxic relationships who experienced verbal or emotional, economic and physical violence. The theory used is Mansour Fakih's gender theory with the assumption that gender formation patterns are a major problem in society, because the concepts contained therein often cause inequality and unfair treatment between men and women.
The results of the study show that a toxic relationship is a relationship dominated by negative interaction patterns such as excessive control, unhealthy communication, manipulation, gaslighting, and violence in various forms, which causes one party to feel disadvantaged, lose freedom, privacy, and self-confidence. Based on research on UIN Walisongo Semarang students, this pattern develops through a cycle of behavior such as dominance, possessiveness, social isolation, one-way communication, and lack of emotional support, so that victims experience psychological pressure and lose self-confidence. The impact of a toxic relationship not only damages the quality of the relationship, but also causes deep damage to the psychological (stress, anxiety, trauma), social (isolation, loss of support), behavioral (withdrawal, self-neglect), and physical (injury, sleep disturbance) aspects, so that comprehensive recovery efforts and environmental support are needed so that victims can recover and rebuild their quality of life.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Toxic relationship; Gender; Hubungan romantis; Kekerasan; Mahasiswa
Subjects: 300 Social sciences > 302 Social interaction
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 69201 - Sosiologi
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 02 Dec 2025 01:49
Last Modified: 02 Dec 2025 01:49
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/28490

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics