Pantangan Memakai Pakaian Warna Hijau di Pantai Petanahan Desa Karanggadung Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen : Kajian analisis Aqidah Islam
Faizah, Nur (2012) Pantangan Memakai Pakaian Warna Hijau di Pantai Petanahan Desa Karanggadung Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen : Kajian analisis Aqidah Islam. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.
084111013_Coverdll.pdf - Accepted Version
Download (1MB) | Preview
084111013_Bab1.pdf - Accepted Version
Download (94kB) | Preview
084111013_Bab2.pdf - Accepted Version
Download (183kB) | Preview
084111013_Bab3.pdf - Accepted Version
Download (90kB) | Preview
084111013_Bab4.pdf - Accepted Version
Download (41kB) | Preview
084111013_Bab5.pdf - Accepted Version
Download (14kB) | Preview
084111013_Bibliografi.pdf - Bibliography
Download (11kB) | Preview
Abstract
Masyarakat Jawa termasuk masyarakat yang banyak memiliki kearifan lokal. Kearifan tersebut dijadikan sebagai batasan-batasan dalam beraktifitas, seperti halnya mitos, legenda atau pun petungan Jawa. Mitos sangat berpengaruh bagi orang Jawa, seperti halnya pantai Petanahan yang memiliki mitos yang sampai saat ini masih diyakini kebenarannya. Pantangan memakai pakaian warna hijau pada saat berkunjung ke pantai selatan adalah mitos yang dipercaya masyarakat petanahan khususnya desa Karanggadung .
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) bagaimana pantangan memakai pakaian warna hijau diyakini masyarakat Karanggadung (2) apa dampak dari pantangan tersebut (3) bagaimana relevansinya terhadap aqidah Islam. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field Research) dengan metode analisis deskriptif dan fenomenologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat masih kuat memegang keyakinan adanya pantangan terebut.
Pantangan memakai pakaian warna hijau di pantai Petanahan diyakini masyarakat Karanaggadung, mereka masih sangat menjaga keberadaan mitos tersebut dan selalu mengingatkan pengunjung yang yang memakai karena dia tidak tahu adanya pantangan. Munculnya rasa was-was pada saat akan berkunjung ke pantai, takut ia akan melakukan pelanggaran ataupun kurang menjaga menjaga etika yang dapat membahayaan dirinya.
Masyarakat menyakini keberadaanya melalui cerita dua versi. Di mana versi pertama pantangan memakai pakaian warna hijau karena warna baju tersebut adalah pakaian yang di pakai Dewi Sulastri, yang dalam cerita dikisahkan, barang siapa pada saat pergi ke pantai memakai pakaian seperti Dewi Sulastri maka ia akan menjadi mangsaku. Versi lain meneritakan, pakaian hijau adalah pakaian ratu pantai selatan, yang mana ada orang berkunjung ke pantai denagan pakaian hijau maka ia akan di tarik ke laut.
Pantangan berpakaian warna hijau tidak sesuai dengan Aqidah Islam dan bertentangan dengan syariat Islam yang dapat merubah Aqidah Islam pada diri seseorang, karena percaya adanya kekuatan selain kekuatan Allah yang dapat membuat orang beruntung ataupun terkena musibah
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menambah wawasan dalam budaya dan juga diharapkan bisa bermanfaat khususnya bagi penulis dan semua pihak yang membutuhkan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Mitos; Cerita Rakyat; Aqidah |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam 300 Social sciences > 390 Customs, etiquette, folklore > 398 Folklore |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76237 - Aqidah Filsafat Islam |
Depositing User: | Nur yadi |
Date Deposited: | 27 Nov 2013 07:57 |
Last Modified: | 12 Jun 2021 03:57 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/285 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year