Penggunaan TikTok oleh masyarakat Indonesia sangat masif, baik digunakan sebagai platform sosial. Fitur di dalam aplikasi tersebut dimanfaatkan oleh selebritas maupun penjual online menggunakan kesempatan ini sebagai media untuk mencari uang, salah satunya memperoleh hadiah dan/atau imbalan koin dari live streaming. Selain memberikan hadiah (gift) atau imbalan (reward), TikTok juga menerapkan aturan bagi pengguna yang boleh menerima dan memberi hadiah. Penelitian dimaksudkan untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap pengurangan pengurangan nilai koin Tiktok dalam live streaming aplikasi TikTok.
Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif empiris yang merujuk pada mengkaji ketentuan hukum yang berlaku serta apa yang terjadi dalam kenyataan di masyarakat dan fakta-fakta yang terjadi di kalangan masyarakat. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi .
Hasil penelitian ini adalah ketentuan akad ju’ālah diatas boleh dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan jasa sebagaimana telah memenuhi ketentuan diatas. Namun pada prakteknya Fatwa DSN Nomor 62/DSN-MUI/XII/2007 pasal 3 dan 4 tidak diketahui secara jelas dan besaran imbalan upah juga tidak jelas diketahui oleh penerimanya, dimana saat pemberian imbalan hanya menyebutkan gift virtual yang akan diberikan pada fitur live streaming aplikasi TikTok tanpa memberitahukan perolehan imbalan dalam bentuk nominal uang hal ini menimbulkan garar dalam akad ju’ālah.