Sistem arisan infus whitening di suntik putih semarang dalam perspektif hukum islam
Wari, Puja Amita (2024) Sistem arisan infus whitening di suntik putih semarang dalam perspektif hukum islam. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
2002036045_PUJA AMITA WARI_Lengkap Tugas Akhir - Puja Amita.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Arisan merupakan kegiatan mengumpulkan uang atau barang yang bernilai sama oleh beberapa orang kemudian diundi di antara mereka untuk menentukan siapa yang memperolehnya. Namun, dalam konteks hukum Islam masih ada banyak pertanyaan dan perdebatan mengenai legalitas dan etika praktik infus whitening, terutama ketika digabungkan dengan sistem arisan. Syariah memiliki ketentuan-ketentuan yang ketat tentang penggunaan zat-zat tertentu didalam tubuh, serta hukum-hukum yang mengatur perjanjian transaksi dan ekonomi. Dengan demikian, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dari persoalan tersebut.
Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian field reseach dengan pendekatan yuridis empiris. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan dua sumber yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Teknik pengumpulan data dari hasil penelitian berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Kemudian metode analisis data menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam sistem arisan infus whitening di Suntik Putih Semarang terdapat unsur ketidakpastian dalam penambahan denda kepada anggota arisan dengan jumlah yang tidak pasti atau dengan jumlah yang berbeda-beda setiap anggotanya. Adapun arisan di Suntik Putih Semarang dengan menggunakan akad qardh dan wadi’ah. Dari segi sighat, akad qardh dalam praktik infus whitening dengan sistem arisan di Suntik Putih Semarang ini tidak sah. Karena pada arisan tersebut setiap anggota terlambat membayar uang arisan harus membayar denda atau tambahan dengan jumlah yang tidak pasti yang menyebabkan unsur gharar dan riba. Hal tersebut menyebabkan akad tidak sah dan sudah jelas hukumnya haram.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Arisan; Gharar; Riba |
| Subjects: | 300 Social sciences > 330 Economics |
| Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74234 - Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah) |
| Depositing User: | Ukhtiya Zulfa |
| Date Deposited: | 05 Dec 2025 02:25 |
| Last Modified: | 05 Dec 2025 02:25 |
| URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/28568 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year
