Telah dijelaskan bahwa apabila harta benda atau kekayaan yang mengalami perkembangan dan menghasilkan keuntungan yang melebihi kebutuhan pokok, maka wajib untuk mengeluarkan Zakat apabila sudah mencapai Nisab. Hal ini dilakukan untuk semua jenis usaha yang berkembang dan memenuhi syarat-syarat harta yang wajib dizakati. Berdasarkan Hasil Sewa maka terdapat dua Rumusan masalah. Pertama, bagaimana Pembayaran Zakat Atas Hasil Tanah yang Disewakan di Desa Bumi Jaya Kecamatan Anak Tuha Kabupaten Lampung Tengah. Kedua, Bagaimana Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pembayaran Zakat Atas Hasil Tanah yang Disewakan di Desa Bumi Jaya Kecamatan Anak Tuha Kabupaten Lampung Tengah.
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian Kualitatif, dengan menggunakan pendekatan Empiris. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer, yang diambil dari wawancara yang dilakukan kepada para penyewa dan juga pemilik tanah, dan data sekunder diambil dari buku-buku, jurnal-jurnal, Al-Qur’an, dan Hadits yang berkaitan dengan zakat pertanian serta dokumen desa. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan wawancara (interview), dan dokumentasi.
Hasil yang diperoleh dari penelitian yaitu Pembayaran Zakat Pertanian Dari Hasil Bumi yang Disewakan Dalam Tinjauan Hukum Islam di Desa Bumi Jaya menunjukkan belum sesuai dengan syarat dan ketentuan Islam, masyarakat dalam pengeluaran Zakat masih dengan aturan sendiri dan mengikuti tradisi petani sebelumnya. Mereka hanya mengeluarkan sedekah meskipun syarat dan ketentuan sudah mencapai Nisab dan Haul. Dan hasil pertanian dalam Tinjauan Hukum Islam pada Zakat Pertanian diwajibkan kepada keduanya jika sudah mencapai Nisab, penyewa dan pemilik tanah wajib mengeluarkan Zakat dengan kadar ketentuan pengairan yang digunakan sebesar 5% ataupun 10% tergantung dengan pengairan yang dilakukan oleh petani.