Peningkatan kualitas kinerja pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah yang ditujukan untuk masyarakat menjadi hal penting yang harus diperhatikan dan dilaksanakan dengan baik oleh pemerintah khususnya pemerintah daerah. Merujuk pada UU Nomor 25 Tahun 2009 pemerintah harus memberikan pelayanan yang bersifat menyeluruh serta efisien disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini dikarenakan tingkat kualitas pelayanan publik dari pemerintah terhadap masyarakat akan mempengaruhi presepsi yang muncul di masyarakat. Akan tetapi berdasarkan data yang ditemukan dari beberapa penelitian terkait,masih ditemukan lembaga-lembaga pemerintah belum memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. ditambah lagi munculnya pandemi Covid-19 yang menjadi pemicu munculnnya kebijakan pembatasan sosial di masyarakat juga berpengaruh pada kinerja pemerintahan dalam memberikan pelayanan. Kelurahan Cilangkap yang terletak di Kota Depok yang notabene merupakan wilayah penyangga Ibu Kota memiliki peranan penting untuk tetap memberikan pelayanan prima kepada masyarakat tak terkecuali ketika pandemi sekalipun. Fenomena ini pada akhirnya menjadi menarik untuk melihat sistem pelayanan yang dilakukan oleh Kelurahan Cilangkap kepada masyarakat khususnya selama pandemi Covid-19. pelayanan publik yang memiliki tingkat kualitas baik, maka akan berpengaruh pada indikator penilaian apakah suatu kebijakan otonomi daerah sudah berjalan baik dan berhasil atau malah justru sebaliknya.
Metode kuantitatif digunakan dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner atau angket kepada masyarakat Kelurahan Cilangkap. Sedangkan untuk analisisi data yang digunakan adalah regresi linear sederhana. teori persepsi masyarakat digunakan dalam penulisan ini, selain itu didukung pula dengan teori mengenai proses terjadinya persepsi, teori pelayanan serta teori kinerja dalam pelayanan publik.
Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan, data yang didapat dalam penelitian ini diolah data menggunakan SPSS. Melalui uji regresi linear sederhana dapat diketahui terdapat hubungan antara persepi dengan implementasi kualitas pelayanan publik kepada masyarakat terutama pada masa pandemi covid-19. Hasil penelitian dilihat dari hitung nilai f sebesar yakni 12.217 dengan tingkat signifakansi yaitu sebesar 0,01 yang berarti hasil output tersebut < 0,05. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa persepsi yang muncul dari masyarakat memiliki hubungan dengan implementasi kualitas pelayanan publik yaitu sebesar 44,3 %. Sementara itu sebesar 55,7 % sisanya merupakan hasil dari variable lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. dalam penelitian ini menitikberatkan pada Penggunakan lima dimensi yakni Tangible, Reability, Responsivinness, Assurance, dan Emphaty beserta indikatornya.