Eksistensi pembelajaran bahasa Jawa di era teknologi modern ini pada generasi muda mulai menurun. Bahasa Jawa merupakan pembelajaran yang tidak hanya menekankan pada pembelajaran bahasa dan kebudayaan saja, melainkan sebagai upaya pelestarian budaya salah satunya untuk pelestarian bahasa Jawa. Adanya metode storytelling ditujukan untuk membangun antusiasme siswa serta meningkatkan rasa tanggung jawab, kerjasama siswa dalam berkelompok, dan percaya diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara metode storytelling terhadap keterampilan berbicara bahasa jawa krama inggil pada peserta didik kelas V MIT Nurul Islam Semarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experimental tipe Nonequivalent Control Group Design. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas Va berjumlah 25 siswa dan Kelas Vb berjumlah 25 siswa. Analisis data untuk pengaruh 2 variabel yaitu Independent Sample T- Test. Hasil perhitungan analisis pengaruh 2 variabel tersebut diperoleh nilai signifikansi kelas eksperimen 0,000 < 0,05 dan kelas kontrol diperoleh nilai signifikasi 0,003 < 0,05, maka H1 diterima. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pada metode storytelling terhadap keterampilan berbahasa krama inggil siswa kelas V MIT Nurul Islam Semarang.