Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, merupakan generasi yang tumbuh di tengah kemajuan teknologi. Akses mudah terhadap informasi dan tren gaya hidup modern membuat mereka rentan terhadap perilaku konsumtif serta kurang memiliki pemahaman dalam pengelolaan keuangan. Berdasarkan laporan OJK dan pra riset yang dilakukan di Kota Surakarta, ditemukan bahwa sebagian besar generasi Z belum mampu mengalokasikan dana untuk kebutuhan darurat dan pengeluaran mereka sering tidak sesuai dengan anggaran yang direncanakan. Selain itu, tingginya angka kredit macet pada fintech lending juga memperlihatkan rendahnya literasi keuangan pada generasi ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh gaya hidup dan status sosial ekonomi orang tua terhadap perilaku pengelolaan keuangan, serta melihat peran literasi keuangan sebagai variabel moderasi pada Generasi Z di Kota Surakarta.
Metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Menggunakan Dengan menyebarkan kuesioner untuk mengumpulan data pada penelitian ini melalui yang dirancang guna memperoleh informasi yang sesuai dengan topik yang diteliti. Dengan menggunakan Sampel yang terdiri dari 100 responden yang merupakan anggota Generasi Z yang tinggal di Kota Surakarta. Pemilihan responden dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, dengan mengambil sampel sesuai kriteria yang ditetapkan. Teknik ini dipilih agar sampel yang diambil memiliki karakteristik yang relevan dan dapat memberikan informasi yang akurat terkait dengan fokus penelitian. Analisis data menggunakan regresi linear berganda dan Moderated Regression Analysis (MRA) dengan bantuan software SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel gaya hidup dan status sosial ekonomi orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku keuangan pada Generasi Z di Kota Surakarta. Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa literasi keuangan mampu memoderasi gaya hidup dan status sosial ekonomi orang tua terhadap perilaku pengelolaan keuangan pada generasi Z di Kota Surakarta.
 
ABSTRACT:
Generation Z, born between 1997 and 2012, is a generation that grew up amidst technological advances. Easy access to information and modern lifestyle trends make them vulnerable to consumer behavior and lack understanding in financial management. Based on the OJK report and pre-research conducted in Surakarta City, it was found that most of Generation Z have not been able to allocate funds for emergency needs and their expenses often do not match the planned budget. In addition, the high number of bad debts in fintech lending also shows the low financial literacy of this generation. This study aims to analyze the influence of lifestyle and socio-economic status of parents on financial management behavior, as well as to see the role of financial literacy as a moderating variable in Generation Z in Surakarta City.
The methodology used in this study is a quantitative approach. Using By distributing questionnaires to collect data in this study through which is designed to obtain information in accordance with the topic being studied. By using a sample consisting of 100 respondents who are members of Generation Z who live in Surakarta City. The selection of respondents was carried out using a purposive sampling technique, by taking samples according to the established criteria. This technique was chosen so that the samples taken have relevant characteristics and can provide accurate information related to the focus of the study. Data analysis using multiple linear regression and Moderated Regression Analysis (MRA) with the help of SPSS software.
The results of this study indicate that lifestyle variables and parental socioeconomic status have a positive and significant effect on financial behavior in Generation Z in Surakarta City. The results of this study also show that financial literacy is able to moderate the lifestyle and socioeconomic status of parents on financial management behavior in Generation Z in Surakarta City.