Dalam penelitian ini penulis mencoba menjabarkan pertanian perkotaan khusus nya pertanian padi di Kota Administrasi Jakarta yang dimana merupakan salah satu penghasil padi terluas dan terbesar di provinsi Daerah Khusus Jakarta dengan luas 241 Hektare lahan pertanian komoditas padi di Kota Administrasi Jakarta Utara. Oleh karena itu, penelitian ini akan membahas bagaimana proses implementasi kebijakan, isi dari kebijakan, ruang lingkup kebijakan program pertanian perkotaan dalam mewujudkan ketahanan pangan di Kota Administrasi Jakarta Utara menggunakan teori Merille S Grindle serta dampaknya.
Metode penelitian yang penulis gunakan ialah metode kualitatif melalui pendekatan studi kasus. Studi kasus dalam kualitatif ialah penafsiran realita sosial politik yang meletakan peneliti sebagai instrumen penelitian untuk menggali dan memahami data-data yang bersifat deskriptif yang dikumpulkan dari proses obresvasi lapangan, indepth interview dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini ialah pemerintah melalui Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan Pertanian mewadahi askes Gerakan pertanian melalui Gabungan Kelompok Tani Rorotan Jaya yang dimana terimplementasi dengan baik melalui Instruksi Walikota Nomor 2 Tahun 2022 yang berpedoman pada Konsep Pertanian Perkotaan 2018-2030 dimana Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan Pertanian menjadi implementor utama bagi program pertanian perkotaan di Kota Administrasi Jakarta Utara