Modal sosial dan modal ekonomi : studi pilkades di desa narukan rembang tahun 2022
Hidayah, Laela Oktavia Nurul (2025) Modal sosial dan modal ekonomi : studi pilkades di desa narukan rembang tahun 2022. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
2106016112_Laela Oktavia Nurul Hidayah_Lengkap Tugas Akhir - Laela Oktavia.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
Praktik politik uang sering kali menjadi bagian yang melekat dalam pemilihan, termasuk dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades). Hal ini juga terjadi di Desa Narukan, Rembang, pada tahun 2022, yang memiliki keunikan tersendiri. Setelah proses Pilkades selesai, beredar sebuah video di media sosial yang menunjukkan arak-arakan pendukung kandidat terpilih sambil meneriakkan kalimat "duit ora payu" (uang tidak laku). Jika dipahami secara mendasar, video tersebut seakan menunjukkan bahwa masyarakat Desa Narukan menolak uang karena mengannggap bahwa uang tidak memiliki nilai yang berharga. Seiring munculnya video tersebut, beredarlah berita yang mencoba mengklarifikasi tentang video tersebut. Dari keseluruhan berita menjelaskan bahwa Umar Faruq yang merupakan sepupu Gus Baha’ menang tanpa menggunakan politik uang. Akan tetapi, fakta di lapangan menunjukkan bahwa kedua kandidat dalam Pilkades tersebut sama–sama menggunakan politik uang. Hal yang menarik dalam kasus tersebut bahwa kandidat pemenang berhasil mengalahkan lawannya meskipun menggunakan dana yang jauh lebih sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan modal ekonomi dan modal sosial oleh masing-masing kandidat dalam Pilkades Desa Narukan.
Penelitian ini menggunakan teori modal ekonomi dan sosial milik Pierre Bourdieu. Pada penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun data informasi yang dipakai bersumber dari proses wawancara observasi, sedangkan data pendukung berasal dari dokumen dalam bentuk foto maupun dokumen penting tentang Pilkades serta studi literatur terkait penelitian sebelumnya.
Hasil penelitian dapat diringkas dalam poin berikut: 1. Kedua kandidat sama-sama memiliki modal sosial yang besar, namun dalam penggunaannya berbeda. Hanik Setiawati lebih memanfaatkan relasi yang terjalin dengan pekerja dan beberapa keluarga, adapun Umar Faruq lebih kepada keluarga, teman waktu kecil, pemuda, dan beberapa masyarakat; 2. Hanik Setiawati memiliki modal ekonomi yang besar dibanding dengan Umar Faruq. Dengan kepemilikan modal ekonomi milik Hanik yang besar, dia dapat mensukseskan kegiatan kampanye secara mandiri adapun Umar Faruq dengan keterbatasan modal ekonominya mendapat sokongan dana dari relasi yang dimiliki; 3. Modal ekonomi tidak menjadi faktor penentu kemenangan dalam Pilkades di Desa Narukan Rembang pada tahun 2022. Akan tetapi, unsur kepercayaan yang terkandung dalam relasi sosial yang menjadi elemen kunci dalam kemenangan.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Pilkades; Modal Sosial; Modal Ekonomi |
| Subjects: | 300 Social sciences > 330 Economics |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 67201 - Ilmu Politik |
| Depositing User: | Ukhtiya Zulfa |
| Date Deposited: | 10 Dec 2025 08:15 |
| Last Modified: | 11 Dec 2025 03:07 |
| URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/28738 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year
