Media sosial telah menjadi salah satu alat utama dalam membentuk opini publik dan wacana politik, terutama melalui proses remediasi konten dari satu media ke media lain. Penelitian ini menganalisis representasi aktor sosial dalam konteks politik melalui pendekatan Analisis Wacana Kritis Theo Van Leeuwen terhadap postingan remediasi "Gibran (Ikut) Susun Kabinet" di akun instagram @totalpolitikcom. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami strategi representasi, termasuk eklusi inklusi, nominasi kategorisasi, dan aktivasi pasivasi yang digunakan dalam membangun citra Gibran Rakabuming Raka sebagai aktor sosial dalam konteks penyusunan kabinet pemerintahan.
Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini mengkaji teknik remediasi mengubah narasi politik dari sumber aslinya di portal berita online ke dalam format yang lebih visual dan interaktif di media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses remediasi, terjadi pergeseran cara penyajian informasi berupa artikel yang panjang dan berbasis teks berubah menjadi gambar yang padat dengan informasi visual dan narasi singkat, sehingga cenderung menguntungkan Gibran yang mendapatkan sorotan positif dari framing media sosial. Representasi ini memperlihatkan bagaimana media sosial dapat membentuk citra politik dengan mengarahkan persepsi publik terhadap tokoh tertentu melalui strategi visual dan linguistik. Dominasi representasi Gibran mencerminkan simbol kekuasaan baru yang signifikan dalam dinamika politik.
Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman lebih dalam mengenai bagaimana media digital membentuk konstruksi sosial terhadap aktor politik, serta memberikan wawasan mengenai peran media sosial dalam membingkai wacana politik.