Pemanggilan dalam hukum acara perdata adalah menyampaikan secara resmi dan patut kepada pihak-pihak yang terlibat dalam suatu perkara dipengadilan, agar memenuhi dan melaksanakan hal-hal yang diminta dan diperintahkan majelis hakim atau pengadilan, pelaksanaan pemanggilan tergugat yang tidak diketahui tempat tinggalnya dalam perkara perceraian No:0914/Pdt.G/2009/PA.Sm di Pengadilan Agama Semarang itu sendiri dilakukan menggunakan media-media lokal, surat atau pengumuman pemanggilan yang ditempel di depan pengadilan.
Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana prosedur pemanggilan tergugat yang tidak diketahui tempat tinggalnya pada kasus perceraian perkara putusan No:0914/Pdt.G/2009/PA.Sm di Pengadilan Agama Semarang, dan sejauh mana tingkat efektivitas pemanggilan tergugat yang tidak diketahui tempat tinggalnya pada putusan tersebut.
Metode penelitian yang digunakan skripsi ini yaitu studi dokumen (document research/library research), dengan analisis deskriptif normatif terhadap putusan No:0914/Pdt.G/2009/PA.Sm.
Dalam penelitian ini didapat hasil, pertama, bahwa ketentuan pemanggilan pihak di Pengadilan Agama Semarang sudah sah dan patut sesuai dengan PP No. 9 Tahun 1975, tetapi akan lebih baik lagi bila pemanggilan tersebut dengan menggunakan teknologi canggih seperti internet. Kedua, meskipun sudah memenuhi azas peradilan sederhana, cepat dan biaya ringan, tetapi tetap saja membutuhkan waktu yang lama dan belum tentu pemanggilan tersebut sampai pada pihak yang dipanggil.