Kafa’ah berarti kesamaan derajat, tolok, tara. Sekufu berarti setara, sama tinggi derajatnya, martabatnya. Yang dimaksud kufu dalam perkawinan ialah adanya kesamaan derajat antara suami dan istri. Kafaah dalam Islam hanya menitik beratkan pada kesapadanan didalam aspek agama dan akhlaknya. Kafa’ah ada pada masyarakat Arab Al-Habsyi adalah keharusan menikah dengan sesama masyarakat Arab Al-Habsyi atau sesama dengan Dzuriyyah Rasulullah SAW.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Prinsip Kafa’ah Pada Tradisi Perkawinan Masyarakat Arab Al- Habsyi di Kelurahan Mulyaharjo kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang, tinjaun hukum Islam pada Kafaah P
ada Tradisi Perkawinan Masyarakat Arab Al- Habsyi di Kelurahan Mulyaharjo kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang dan implikasi Prinsip Kafa’ah Pada Tradisi Perkawinan Masyarakat Arab Al- Habsyi di Kelurahan Mulyaharjo kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang.
Jenis Penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian lapangan (field research) dan penelitian kepustakaan (library research). Dalam hal ini penulis mengadakan penelitian lapangan di daerah kampung Arab di kelurahan Mulyaharjo kabupaten Pemalang.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif. Peneliti berpijak dari realita atau peristiwa yang berlangsung di lapangan. Untuk mengolah data yang diperoleh, penulis menggunakan analisis normatif sosiolagis. yaitu suatu analisis yang pada hakekatnya menekankan pada metode deduktif sebagai pegangan utama, dan metode induktif sebagai tata kerja penunjang. Analisis normatif terutama mempergunakan bahan-bahan kepustakaan sebagai data penelitiannya.
Dalam metode ini peneliti akan mengungkap persoalan mengenai pelaksanaan kafaah yang terjadi pada tradisi perkawinan Arab Al-Habsyi di kelurahan Mulyoharjo kecamatan Pemalang kabupaten Pemalang. Sedangkan analisis data sosiologis yaitu analisis yang tunduk pada cara analisis data ilmu-ilmu sosial. Sifat data yang dikumpulkan hanya sedikit, bersifat monografis atau terwujud kasus-kasus sehingga tidak dapat disusun kedalam suatu struktur klasifikasi, metode pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara,dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kafa’ah yang terjadi pada masyarakat Arab Al-Habsyi adalah suatu prinsip yang sudah dipegang sejak leluhur mereka. Tinjaun hukum Islam terhadap hal ini diperbolehkan asalkan merupakan adat (urf) yang tidak bertentangan dengan kaidah Islam, implikasi yang terjadi dilapangan bahwa apabila ada yang melanggar prinsip kafa’ah tersebut maka tidak secara langsung akan mendapatkan sanksi moral dari keluarga sendiri.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan pertimbangan bagi masyarakat Arab maupun Non- Arab yang akan menuju kejenjang perkawinan untuk lebih hati-hati dalam memilih calon pasangan hidup. Agar dalam menghadapi suatu perbedaan dapat diatasi dengan baik tanpa harus berseteru dengan keluarga.