Krisis yang melanda Indonesia tahun 1997 berdampak pula pada krisis kepercayaan masyarakat terhadap perbankan nasional, tetapi sebaliknya bank syari’ah mengalami kemajuan dan mampu bertahan saat krisis, bila dilihat dari segi jumlah bank syari’ah di indonesia terus berkembang, namun penilaian kinerja keuangan dan manajemen harus tetap dilakukan untuk mengetahui kondisi sebenarnya dan bank-bank syari’ah tersebut
Begitu juga dengan dikeluarkannya Fatwa MUI Tentang Haramnya Bunga Bank , memperkuat minat nasabah khususnya umat islam yang tidakmau menggunakan sistem bunga. Walaupun fatwa itu keluar dengan berbagai pro dan kontra sampai saatini dan muncul tudingan bahwa fatwa keluar hanya untuk memajukan bank syari’ah semata, namun fatwa itu telah ditetapkan dan untuk dijadikan pedoman bagi umat islam khususnya, salah satu alat analisis yang digunakan untuk menilai tingkat kesehatan bank adalah analisis CAEL yang memfokuskan penelitiannya pada Capital, Assets, Earning dan Likuidity
Penelitian ini menggunakan laporan keuangan bank muamalat indonesia per triwulan dari tahun 2001-2006, Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana peran fatwa MUI tentang haramnya bunga bank terhadap tingkat kesehatan bank syari’ah dan bagaimana tingkat kesehatan bank muamalat indonesia sebelum dan sesudah fatwa MUI tentang haramnya bunga bank, sampel dalam penelitian ini adalah per triwulan tahun 2001-2006 berarti 24 triwulan per peristiwa.
Alat analisis yang digunakan adalah uji normalitas menggunakan asumsi klasik dengan analisis statistik kolmogorov-smirnov, uji statistik parametris t-tes dan non paramerris wilcoxon pada data yang terdistribusi tidak normal. Hipotesis dalam penelitian ini adalah tingkat kesehatan bank muamalat indonesia lebih baik setelah fatwa MUI tentang haramnya bunga bank dibanding sebelum adanya fatwa MUI tentang haramnya bunga bank.
Dari hasil Analisis disimpulkan bahwa Tingkat Kesehatan Bank Muamalat Indonesia lebih baik setelah adanya Fatwa MUI Tentang Haramnya Bunga Bank, bila dibanding dengan sebelum di keluarkannya Fatwa MUI Tentang Haramnya Bunga Bank.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diimplikasikan bank syari’ah khususnya bank muamalat indonesia harus mampu terus meningkatkan kesehatannya , serta menerapkan sistem syari’ah secara lebih baik, utuh dan transparan. dan supaya menarik minat nasabah untuk berinvestasi dibank syari’ah, minat nasabah tidak hanya semata-mata karena keyakinan akan haramnya bunga bank saja tetapi juga pada tingkat kesehatan bank, pelayanan jasa, produk bank syari’ah dan lain-lain.