Studi analisis penetapan awal bulan Kamariah sistem Aboge di desa Kracak kecamatan Ajibaranag kabupaten Banyumas Jawa Tengah
Fauzi, Takhrir (2010) Studi analisis penetapan awal bulan Kamariah sistem Aboge di desa Kracak kecamatan Ajibaranag kabupaten Banyumas Jawa Tengah. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.
72111078_Coverdll.pdf - Accepted Version
Download (119kB) | Preview
72111078_Bab1.pdf - Accepted Version
Download (103kB) | Preview
72111078_Bab2.pdf - Accepted Version
Download (237kB) | Preview
72111078_Bab3.pdf - Accepted Version
Download (95kB) | Preview
72111078_Bab4.pdf - Accepted Version
Download (76kB) | Preview
72111078_Bab5.pdf - Accepted Version
Download (32kB) | Preview
72111078_Bibliografi.pdf - Bibliography
Download (22kB) | Preview
Abstract
Menurut diskursus hisab Kejawen, sistem Aboge telah dinasakh oleh Asapon. Selain itu Aboge merupakan hisab urfi yang kurang relevan jika dijadikan pedoman dalam penentuan awal bulan kamariah. Namun di Desa Kracak masih ada masyarakat yang menggunakan sistem Aboge dalam penentuan awal bulan kamariah dan dijadikan pedoman ibadah. Sehingga menarik bagi penulis untuk melakukan penelitian terhadap fenomena ini. Bagaimana metode penenetapan awal bulan kamariahnya, dan faktor-faktor apakah yang melatarbelakangi penggunaan hisab tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research) dengan pendekatan ilmu falak. Data primer berupa hasil wawancara kepada tokoh Aboge. Data sekunder diperoleh dari dokumentasi, berupa catatan atau tulisan. Sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Analisis dilakukan bersamaan dengan penyajian data berdasarkan pendekatan penelitian, dengan metode diskriptif-analitik.
Temuan penelitian adalah penganut Aboge tidak melakukan perubahan ke Asapon. Tidak ada musyawarah, pengumuman, dan juga surat edaran dalam penetapan awal bulan kamariah. Tidak ada pedoman khusus dalam penentuan awal bulan, yang ada kitab “Turki” (tuture kaki), yakni perkataan nenek moyang yang diwariskan secara turun-temurun. Faktor-faktor masih digunakannya Aboge, pertama keyakinan masyarakat terhadap Aboge yang merupakan warisan nenek moyang sehingga harus dilestarikan, karena selain penentuan awal bulan juga menyangkut hari-hari baik. Kedua kurangnya sosialisasi Kalender Jawa, mereka hanya mengenal tahun Jawa Aboge, sedangkan Ajumgi, Amiswon, dan Asapon tidak diketahui. Ketiga pendidikan yang relative rendah, kebanyakan penganut Aboge adalah orang tua yang hanya menamatkan SD, bahkan tidak selesai.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: Drs. H. Maksun, M.Ag.; Ahmad Syifaul Anam, SHI, MH. |
Uncontrolled Keywords: | Awal Bulan Kamariah; Aboge; Hisab Kejawen |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak) 500 Natural sciences and mathematics > 520 Astronomy and allied sciences > 529 Chronology |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Nur yadi |
Date Deposited: | 29 Dec 2014 09:08 |
Last Modified: | 29 Dec 2014 09:08 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/3156 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year