Gerakan di zaman moderenisme dalam kehidupan generasi muda sekarang terkadang membawa kepada nilai-nilai baru yang memungkinkan tidak sejalan atau bahkan bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Dalam perkembangannya modernism memberikan tempat dan penghargaan yang terlalu tinggi terhadap materi. Implikasinya adalah kekuatan yang selama ini mereka miliki semakin mengalami degradasi. Puncaknya ialah kenyataan yang melanda generasi muda dan masyarakat sekarang ini semakin terjerat oleh kehampaan spiritual dan pelatihan kemandirian. Oleh karena itu lembaga-lembaga yang peduli akan pendidikan hendaknya lebih kreatif dan inovatif dengan melihat permasalahan yang melanda generasi muda dan masyarakat. Sehingga agenda lembaga dapat tepat guna dan tepat sasaran.
Penelitian ini memfokuskan pada dua permasalahan, yaitu: (1). Bagaimana manajemen pendayagunaan zakat, infaq dan shadaqah melalui program beasiswa mandiri (studi kasus di DPU-DT Semarang? (2). Bagaimana faktor penghambat dan pendukung dalam manajemen pendayagunaan zakat, infaq, shadaqah melalui program beasiswa mandiri (studi kasus di DPU-DT Semarang)?
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, adapun spesifikasi penelitian ini adalah studi kasus dan lapangan (case study and field research). Metode pengumpulan data menggunakan beberapa instrumen yaitu: observasi, dokumentasi, dan wawancara. Analisis data menggunakan analisis interaktif dengan tiga langkah, yaitu redukasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah bahwa program Beasiswa Mandiri (BESMAN) yang di canangkan DPU-DT mempunyai peran dalam manajemen pendayagunaan zakat, infaq, dan shadaqah. Diantaranya melalui pembinaan yang terdapat pada 9 pilar pembinaan yaitu: pertama: Koordinasi pekanan sebagai pengontrol agenda yang belum atau sudah dijalankan. Kedua, piket dilaksanakan agar para anggota Beasiswa Mandiri bisa menjalin ukhuwah dengan para santri karya. Ketiga, training-training sebagai pelatihan skill mahasiswa. Keempat, event organiser yang dilakukan setiap agenda-agenda DPU0DT agar mahasiswa terbiasa mengorganisir kegiatan serta melatih tanggung jawab. Kelima, pengkaryaan dalam rangka pembentukan mahasiswa yang peka akan lingkungan masyarakat dan memandirikan para mahasiswa. Keenam, entrepreneurship supplement untuk menumbuhkan kesempatan semangat mahasiswa berwirausaha. Ketujuh, problem solving discussion agar mahasiswa terlatih menganalisis permasalahan secara menyeluruh dan mampu mengatasi permasalahan tersebut. Kedelapan, jauhlah tokoh dilakukan agar termotivasi untuk meneladani tokoh yang dikunjungi. Kesembilan, evaluasi perkembangan peserta dilaksanakan dalam rangka perbaikan ketika terjadi kekeliruan atau kesalahan.
Secara keseluruhan program ini merupakan bentuk aplikasi pendayagunaan dana zakat, infaq dan shadaqah (ZIS) di bidang pendidikan. yang merupakan bagian tugas lembaga yang peka terhadap generasi muda saat ini. Sebagai bentuk pendayagunaan ZIS di bidang pendidikan, program Beasiswa Mandiri merupakan pluses pemandirian bagi mahasiswa untuk dapat melatih diri menghadapi masa depan dan masyarakat yang memerlukan kepekaan atau kepedulian dari para generasi muda saat ini melalui bekal keilmuan. intelektualitas serta wawasan yang dimiliki dalam rangka mewujudkan masyarakat yang mandiri. Penanaman jiwa kedisiplinan dan ilmu keislaman yang di tanamkan melalui 9 pilar pembinaan selama satu tahun merupakan upaya gang ditempuh oleh penanggung jawab program BESMAN agar anggota menjadi pribadi yang mandiri.