Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode tahfidz al-Qur’an dalam keluarga. ( Studi Komparasi keluarga Anwar Syadad Mangkang Semarang dan keluarga H.Muhammad Ahsan Surodadi Jepara)
Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan (field research) dengan tehnik Analisis Deskriptif Kualitatif. Data yang terkumpul kumudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan deduktif dan pendekatan induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode tahfidz al-Qur’an dalam keluarga yang diterapkan keluarga Anwar Syadad Mangkang Semarang dan H.Muhammad Ahsan Surodadi Jepara belum dikatakan optimal. Karena dalam pelaksanaanya, belum menerapkan berbagai macam metode yang ada (masih terbawa oleh metode menghafal yang diterapkan ketika orang tua berada dilingkungan pondok pesantren). Walaupun begitu, kedua keluarga ini berhasil menghantarkan menjadi seorang putri-putrinya yang hafidzoh atau hamil al-Qur’an. Hal ini tidak terlepas dari ikhtiar lahir maupun batin, kesungguhan orang tua maupun anak yang bersangkutan dalam mewujudkan visi-misi keluarga tersebut. Dalam mewujudkan cita-cita ini, kedua keluarga telah memulai pengenalan atau pendidikan al-Qur’an sejak anak masih di dalam kandungan. Setelah anak lahir, orang tua mulai menerapkan berbagai metode sesuai kemampuan orang tua, baik itu pengenalan, pembacaan, penulisan hingga tahfidz al-Qur’an.
Sedangkan perbandingan metode tahfidz al-Qur’an yang diterapkan kedua keluarga ini menunjukkan bahwa metode yang diterapkan oleh keluarga Anwar Syadad dengan menggunakan metode dan urutan yang dimulai sejak anak dalam kandungan (doa, ibadah, Membaca al-Qur’an, Zikir), kemudian metode pada tahap kanak-kanak (Permainan, mengeraskan bacaan al-Qur’an, menggunakan tape recorder, Sima’i) hingga sampai metode pada tahap remaja yakni menggunakan (Wahdah, Kitabah, Gabungan antara wahdah dan kitabah, Talaqqi, Tasmi’) dan ditunjang dengan program menghatamkan membaca al-Qur’an dalam jangka waktu satu pekan. Hasilnya menunjukkan bahwa metode yang diterapkan keluarga Anwar Syadad lebih cepat dibanding dengan metode yang diterapkan keluarga H.Muhammad Ahsan dalam mewujudkan putri-putrinya menjadi seorang hafidzoh.
Penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi orang tua atau pasangan yang hendak membina rumah tangga dengan harapan putra-putrinya kelak dapat mengangkat derajat orang tua maupun anak-anaknya dengan menjadi seorang hafidz-hafidzoh.